Rampai Nusantara Laporkan Deddy Sitorus ke Bareskrim Polri hingga MKD Usai Tuduh Jokowi Kirim Utusan ke PDIP

ThePhrase.id - Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Sitorus dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) oleh Rampai Nusantara atas pernyataannya yang diduga telah mencemarkan nama baik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar mengatakan bahwa pihaknya merasa geram dengan apa yang disampaikan oleh Deddy, yang dinilai sengaja untuk memfitnah mencemarkan nama baik Jokowi.

“Kami akan melaporkan Deddy Sitorus kepada Bereskrim Polri terkait dengan dugaan tindak pidananya,” ucap Mardiansyah kepada awak media di Jakarta, Rabu (20/3).

“Kami adalah bagian atau pihak yang juga merasa dirugikan, ketika Deddy Sitorus menyudutkan, memfitnah Pak Jokowi. Karena kami pembinanya adalah Pak Jokowi di Rampai Nusantara,” lanjutnya.

Mardiansyah kemudian meminta Deddy untuk membuktikan pernyataannya dan akan menempuh jalur hukum karena ikut merasa dirugikan sebagaimana Jokowi merupakan Dewan Pembina Rampai Nusantara.

“Jadi, legal standing-nya jelas, Pak Jokowi sebagai Dewan Pembina Rampai Nusantara dan kami merasa dirugikan secara organisasi atas apa yang disampaikan Deddy Sitorus terhadap Pak Jokowi,” tukasnya.

Diketahui Sebelumnya, Deddy Sitorus mengungkapkan bahwa Jokowi pernah mengutus seseorang untuk mendatangi partainya, untuk menekan sejumlah hal mulai dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mundur, hingga batalkan pemecatan Jokowi.

“Perlu diketahui bahwa pada sekitar tanggal 14 Desember (2024), itu ada utusan yang menemui kami, yang memberitahu bahwa Sekjen (Hasto) harus mundur, lalu jangan pecat Jokowi,” ujar Deddy dalam keterangan persnya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (13/3).

Selain itu, utusan tersebut membeberkan bahwa ada sekitar 9 (sembilan) orang yang merupakan kader PDIP tengah menjadi target dari kepolisian maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Adapun Deddy menyebut seseorang yang diutus Jokowi tersebut merupakan sosok yang sangat berwenang, yang diyakini sebagai bentuk persoalan yang dilandasi oleh itikad tidak baik dan kesewenang-wenangan. (Rangga)