ThePhrase.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menyebut demonstrasi besar yang diwarnai kekerasan pada akhir Agustus 2025 membawa demokrasi pada jurang kemunduran.
Bagi Puan, demokrasi di Indonesia akan tumbuh subur apabila dijalankan dengan cara dialog yang beradab dan menyingkirkan tindakan anarkis dalam setiap penyampaian aspirasi.
“Demokrasi sejati hanya dapat tumbuh dalam ruang dialog yang beradab, bukan dalam bayang-bayang kekerasan,” kata Puan dalam Ridang Paripurna DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10).
Selain merusak demokrasi, Puan memganggap demonstrasi anarkis dapat merusak nilai martabat bangsa Indonesia.
Kendati begitu, dia menyampaikan bahwa demonstrasi yang sudah berlalu itu menyisakan hikmah penting bagi demokrasi. Semua pihak juga diminta untuk merenungkannya.
“Momentum itu memang telah berlalu, namun meninggalkan hikmah yang sangat penting bagi demokrasi kita,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Puan mewakili seluruh pimpinan dan anggota DPR RI menyampaikan duka cita atas korban yang meninggal dunia selama unjuk rasa.
Ketua DPP PDIP itu juga meminta agar semua anggota DPR untuk mawas diri dan bekerja sama agar demonstrasi yang sampai memakan korban jiwa tidak terulang.
Dia pun berharap agar demokrasi di Indonesia bertumbuh semakin dewasa ke depan dan semua pihak lebih mengedepankan dialog beradab dibanding melakukan demonstrasi anarkis.
Puan juga berbicara soal Rapat Paripurna kali ini. Menurutnya, rapat tersebut bukan hanya menjadi agenda kenegaraan seperti biasa, melainkan bagian perjalanan sejarah.
Menurutnya, perjalanan DPR RI bukan hanya tercatat sebagai keberadaan sebuah lembaga, melainkan bagaimana demokrasi bisa tumbuh dan berakar di Indonesia.
“Perjalanan DPR RI ditempuh melalui jalan yang terjal, berliku, kadang menurun, kadang menanjak,” tandasnya. (M. Hafid)