Rayner Setiawan, Anak Indonesia Pertama Pembuat Podcast Edukasi Sains 

ThePhrase.id – Pada umumnya, anak-anak kerap disibukkan untuk mengerjakan tugas dari sekolah atau bermain bersama teman-teman. Namun lain halnya dengan Rayner Setiawan. Bocah kelahiran tahun 2011 ini justru kerap membagikan ilmu sains kepada masyarakat melalui podcast di akun YouTube nya. Ia merupakan anak Indonesia pertama yang membahas tentang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) di podcastnya.

Rayner telah mulai membuat konten YouTube pada saat dirinya berusia 5 tahun. Jika pada umumnya anak-anak seusianya saat itu tengah belajar membaca, Rayner justru sudah mulai membuat video edukasi mengenai bahaya karbon monoksida dan jenis-jenis bakteri.

Dalam podcastnya yang bernama SciencloPodia, bocah asal Indonesia yang kini tinggal di London, Inggris tersebut kerap membahas mengenai ilmu sains yang cukup berat seperti tentang roket, dinosaurus, Covid-19, penyakit kanker, hingga teknologi rekayasa genetik tercanggih CRISPR-Cas9 dan sebagainya.

Tak tanggung-tanggung, Rayner kerap melakukan diskusi dengan sejumlah ahli dan ilmuwan dari berbagai bidang yang cukup ternama, seperti Indra Rudiansyah, peneliti yang berkontribusi dalam pembuatan vaksin Covid-19 AstraZeneca, Dwi Sasetyaningtyas selaku CEO Sustaination untuk membicarakan tentang polusi dan merawat bumi, dan para ahli lainnya.

Berawal dari hobinya membaca beragam jenis buku ilmu pengetahuan yang membahas kalkulus, kimia, hingga biologi yang biasa dibaca oleh para mahasiswa, Rayner mengatakan bahwa memang tujuannya membuat podcast yakni untuk berbagi.

Rayner dan kedua orang tuanya bahkan mengungkapkan bahwa dirinya dapat menyelesaikan proses membaca buku yang rata-rata memiliki berat sekitar 3,4 kilogram dengan total halaman mencapai sekitar 600-700 lembar tersebut dalam waktu kurang dari 2 bulan.

"Biologi adalah hal yang menarik bagi saya, seperti sel-sel kecil yang bekerja sama membentuk struktur tubuh, itu adalah hal yang sangat menakjubkan bagaimana sel yang tidak punya pikiran bisa bekerja sama. Saya memulai SciencloPodia karena ingin berbagi ilmu, karena apa gunanya podcast kalau tidak berbagi," terang Rayner, dikutip dari Correcto.

Dengan menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia, akun YouTube Scienclopedia terus berkembang dan kini bahkan telah memiliki lebih dari tiga ribu subscribers. [hc]