ThePhrase.id - Presiden Joko Widodo telah memerintah untuk mulai melakukan rehabilitas dan rekonstruksi pasca gempa di Cianjur. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat lebih dari 50 ribu bangunan rusak, baik berat, sedang maupun ringan. Selain perbaikan,relokasi pemukiman warga di daerah rawan juga akan dilakukan.
Operasi pencarian dan evakuasi korban telah dihentikan. BNPB mencatat terdapat 327 korban tewas dan 13 lainnya hilang.
Kondisi di Cianjur, Minggu, 18 Desember 2022. (Foto: ThePhraseID/Rudi)
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa saat ini pemerintah harus fokus untuk pembangunan kembali rumah dan fasilitas umum yang rusak. Dari puluhan ribu rumah yang rusak, terdapat gedung pemerintahan, gedung swasta dan tempat ibadah.
Presiden Jokowi juga memerintah relokasi bagi rumah dan fasilitas umum yang berada di zona merah, agar dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk segera membangun kembali sekolah yang roboh akibat gempa. "Saya tadi sudah perintahkan pada Menteri PUPR, untuk sekolah dasar ini harus selesai dalam tiga bulan, karena anak-anak harus belajar,” ujar Presiden Jokowi di SDN Sukamaju 1 Desa Benjot Kamis, (8/12).
Menanggapi arahan Presiden Jokowi, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengadakan rapat koordinasi tingkat menteri (RTM) pada Senin, 12 Desember 2022. Rapat ini membahas besaran nilai bantuan stimulan pemerintah untuk perbaikan dan rekonstuksi akibat gempa Cianjur tersebut.
‘’Perubahan nilainya itu adalah untuk yang rusak berat itu dari Rp 50 juta diubah menjadi 60 juta, yang rusak sedang dari Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta, sedangkan yang rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta,’’ ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dikutip dari Indonesia.go.id.
Kondisi di Cianjur, Minggu, 18 Desember 2022. (Foto: ThePhraseID/Rudi)
Per 12 Desember 2022, BNPB mencatat sekitar 56.480 rumah rusak dengan 13.633 rusak berat, 16.059 rusak sedang, dan 26.856 rusak ringan. Pada tahap pertama, sebanyak 8.316 rumah akan dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Kemudian pada tahap kedua sebanyak 16.745 paket bantuan rumah terdampak telah diajukan kepada Kementerian Keuangan.
Disisi lain, pembersihan puing-puing terus dilakukan oleh TNI dan Polri serta masyarakat yang sudah mulai membangun kembali rumah yang terdampak.
Menko Muhadjir juga menambahkan bahwa terdapat sembilan desa yang lokasinya berada di atas patahan sesar aktif Cugenang. Untuk itu, relokasi perlu dilakukan dan membutuhkan kerja sama dari semua pihak dalam memberikan afirmasi bantuan kepada masayarakat yang terdampak.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyebutkan bahwa nantinya lahan di daerah patahan dapat dijadikan sebagai area hijau pertanian atau perkebunan. [Syifaa]