regionalBatik

Rekomendasi Motif Batik untuk Outfit Kondangan

Penulis Ashila Syifaa
Jan 13, 2025
Ilustrasi batik untuk kondangan. (Foto: Pexels/Kurnia Ramadhan)
Ilustrasi batik untuk kondangan. (Foto: Pexels/Kurnia Ramadhan)

ThePhrase.id – Batik yang merupakan warisan budaya Indonesia telah menjadi pilihan populer sebagai outfit kondangan. Selain keindahan ragam motif klasiknya, batik memiliki makna dan nilai yang tinggi bahkan beberapa motif batik memiliki makna untuk mendoakan.

Agar tidak salah memilih motif batik yang maknanya kurang cocok untuk menghadiri pernikahan berikut rekomendasi motif batik yang dapat dipilih untuk tampil menawan. 

1. Motif Parang

Motif Parang merupakan salah satu motif batik tertua yang cukup dikenal dan sering terlihat digunakan sebagai pakaian kondangan maupun seragam. Motif ini memiliki bentuk yang menyerupai ombak diagonal yang melambangkan kekuatan dan keberanian sehingga cocok untuk acara formal karena memberikan kesan yang gagah.

Motif parang memiliki beberapa jenis yang populer antara lain, Parang Kusumo, Parang Rusak, dan Parang Klitik, yang masing-masing memiliki karakteristik unik.

2. Motif Truntum

Batik Truntum, berasal dari Bahasa Jawa "taruntum" yang berarti tumbuh atau bersemi kembali, diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana sebagai lambang cinta dan kesetiaannya kepada Raja Pakubuwana III.

Motifnya yang menyerupai taburan bintang atau kuntum bunga tanjung melambangkan cinta kasih yang tulus, abadi, dan harapan agar terus bersemi. Karena maknanya yang mendalam, batik ini sering dikenakan dalam upacara pernikahan Jawa sebagai simbol restu dan harapan bagi rumah tangga yang harmonis, serta melambangkan kasih sayang orang tua kepada mempelai. 

3. Motif Kawung

Motif Kawung, diketahui nama tersebut berasal dari buah aren/kolang-kaling yang juga dapat dikaitkan dengan kata "suwung" yang berarti kosong ini memiliki makna yang mendalam.

Batik ini memiliki motif berbentuk lingkaran atau elips yang tersusun geometris yang melambangkan kesempurnaan, kemurnian, kesucian, serta keseimbangan antara dunia material dan spiritual. Pada masa lalu, motif Kawung juga dikaitkan dengan kekuasaan dan kepemimpinan, dan sering dikenakan oleh keluarga kerajaan.

4. Motif Ceplok

Motif Ceplok, berasal dari Bahasa Jawa "ceplok" yang berarti sekuntum dan telah ada sejak Kerajaan Mataram. Motif ini memiliki ciri khas susunan geometris simetris dan berulang, sering diisi ornamen bunga, daun, atau motif lain. 

Selain motifnya yang tertata, batik ini juga, melambangkan keteraturan, keseimbangan, dan keselarasan. Tak hanya memiliki satu motif, terdapat beberapa variasi lainnya, seperti Ceplok Kawung dan Ceplok Bintang, menambah kekayaan motif ini yang sering dipakai di berbagai acara dan upacara adat.

5. Motif Mega Mendung

Motif Mega Mendung, berasal dari Cirebon, Jawa Barat, mengambil nama dari dua kata, yaitu "Mega" yang berarti awan atau langit, dan "Mendung" yang berarti awan gelap atau cuaca redup menjelang hujan. 

Motif ini menggambarkan bentuk awan dengan gradasi warna yang khas, seringkali biru tua ke biru muda, yang melambangkan tujuh lapis langit. 

Secara filosofis, Mega Mendung mengandung makna bahwa manusia hendaknya mampu menahan amarah, bersikap bijaksana dan tenang dalam situasi apapun, layaknya awan mendung yang menyejukkan. Motif ini juga melambangkan harapan akan datangnya hujan yang membawa kesuburan. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic