ThePhrase.id - Isu reshuffle semakin hangat diperbincangkan setelah Jokowi mengindikasikan akan merombak kabinet pada hari Rabu awal Februari 2023. Sinyal ini semakin kuat setelah Jokowi menghadiri acara peringatan HUT Ke-8 Partai Solidaritas Indonesia di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (31/1) lalu. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Kompas TV saat Acara HUT Ke-8 PSI) Presiden Jokowi, yang saat itu didamping pengurus PSI Giring Ganesha dan Grace Natalie mengatakan kepada media bahwa masyarakat lebih baik menunggu soal perombakan kabinet tersebut. “Ya, ditunggu saja besok. Rabu Pon besok, Kamisnya Kamis Wage,” ucap Jokowi, seperti dikutip Antara, Selasa (31/1). Jokowi mengatakan performa dan kinerja menteri selama menjabat menjadi hal utama yang perlu diperhatikan dalam urusan perombakan kabinet kerjanya. “Yang utama memang performa, kinerja. Bahwa ada sisi politiknya pasti juga ada, tapi itu bukan yang utama,” tandas Jokowi saat ditanya media mengenai faktor utama yang dipertimbangkan jika lakukan reshuffle. Menurut Jokowi, kinerja Kabinet Indonesia Maju sejauh ini secara umum baik-baik saja, namun secara khusus pasti ada yang kinerjanya perlu dievaluasi atau koreksi. Hanya saja, orang nomor satu di Indonesia tersebut enggan untuk menyebutkan nama menteri yang perlu dievaluasi tersebut. “Mau tahu aja,” jawab Jokowi singkat.
Jokowi ke Bali
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet. (Sumber: Sekretariat Kabinet) Kabar reshuffle yang akan dilakukan pada Rabu (1/2) masih belum pasti karena adanya agenda Presiden Jokowi yang akan berangkat ke Bali. Hal itu disampaikan oleh Pramono Anung, Sekretaris Kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta. “Rabu saya mendampingi Presiden ke Bali, sore berangkat,” ucap Pramono Anung saat ditanya media, Senin (30/1). Pramono mengaku mengetahui isu reshuffle yang akan dilakukan Presiden Jokowi, tapi enggan untuk memberitahu ke awak media pada saat itu.
Kinerja Menteri
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi. (Sumber: Instagram.com/bahlillahadalia) Bicara mengenai kinerja menteri, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan hanya Presiden Jokowi yang bisa menilai kinerja para menteri. Bahlil mengaku tidak tahu menahu kapan rencana reshuffle kabinet akan dilakukan dan siapa yang akan dirombak oleh Presiden Jokowi. “Bapak Presiden itu adalah komandan. Kami menteri ini adalah pembantu, yang namanya pembantu pasti ada penilaian dari bosnya, dan yang tahu menilai siapa, nilai berapa, itu hanya bos saja, (yaitu) Bapak Presiden,” ucap Bahlil di kawasan Istana Negara, Jakarta, Selasa (31/1). (Rangga)