ThePhrase.id - Marvel Cinematic Universe (MCU) akhirnya kembali dengan film terbarunya, satu-satunya rilisan tahun 2024 ini. Film tersebut adalah Deadpool & Wolverine yang disutradarai oleh Shawn Levy. Film ini menandai debut Ryan Reynolds dan Hugh Jackman di MCU setelah sebelumnya menghibur penggemar di semesta Marvel 20th Century Fox.
Deadpool & Wolverine adalah sebuah film yang menghibur dan tetap setia pada semangat konyol serta perlawanan khas franchise Deadpool, sambil memberikan perpisahan yang memuaskan untuk era 20th Century Fox. Dengan Deadpool dan Wolverine akhirnya berbagi layar, film ini menawarkan ledakan humor dan aksi, meskipun plotnya sederhana, seperti yang dijanjikan oleh Ryan Reynolds.
Plot film ini sangat straightforward: Deadpool dipanggil oleh Time Variance Authority (TVA) dan diharuskan untuk berpindah dari universenya ke Earth 616 milik MCU. Namun, untuk melakukan perjalanan ini, ia harus menghadapi risiko besar— dunianya sendiri berada dalam bahaya. Meskipun alur ceritanya tampak sederhana, ini justru memberikan ruang bagi interaksi karakter dan adegan aksi untuk bersinar. Bantuan visual dan penjelasan yang disajikan sepanjang film dengan cermat membantu menjelaskan konsep multiverse yang rumit, sehingga penonton tetap dapat mengikuti cerita tanpa merasa kebingungan.
Ryan Reynolds dan Hugh Jackman memberikan penampilan yang sangat memukau. Hugh Jackman menampilkan Logan dengan kedalaman emosional, sebagai sosok yang lelah dan bergulat dengan kegagalan masa lalunya, sementara Ryan Reynolds menghadirkan lelucon cepat yang selalu efektif, dengan timing komedi yang tajam. Dinamika "frenemy" antara mereka tidak hanya menghibur tetapi juga menarik, dengan pertarungan mereka—baik melawan satu sama lain maupun musuh film—terkoordinasi dengan baik dan mendebarkan.
Sebaliknya, penampilan para penjahat, yang diperankan oleh Emma Corrin dan Matthew McFadyen, kurang memberikan kesan mendalam. Meskipun Cassandra Nova yang diperankan Corrin dan Mr. Paradox yang diperankan McFadyen menjalankan peran mereka, kedalaman karakter mereka kurang menonjol.
Adegan aksi dan efek visual film ini sangat mengesankan. Untungnya, film ini berhasil mempertahankan ciri khas franchise meskipun sudah bergabung dengan Disney. Film ini tidak ragu menampilkan kekerasan, yang menjadi penyegar bagi para penggemar.
Salah satu hal yang mencolok dari film ini adalah banyaknya cameo. Dari Jon Favreau hingga Channing Tatum, penampilan kejutan menambahkan lapisan nostalgia dan humor yang menyenangkan. Momen paling berkesan adalah cameo Chris Evans, yang memanfaatkan ekspektasi penonton dan menghadirkan tawa yang tak terlupakan. Meskipun beberapa mungkin berpendapat bahwa cameo ini berlebihan, mereka memberikan penghormatan yang baik untuk banyak karakter dan aktor, termasuk Blade yang diperankan Wesley Snipes.
Film ini dengan cerdik menggabungkan humor dan aksi, sambil dengan nakal mengolok-olok lanskap korporat Disney dan Marvel. Deadpool & Wolverine berhasil menghormati akar Fox-nya sambil bertransisi mulus ke dalam MCU, memberikan penghormatan yang layak untuk sejarah franchise ini. Pacing-nya juga solid, memastikan penonton tetap terlibat tanpa merasa bosan.
Deadpool & Wolverine mungkin tidak sempurna, tetapi film ini merupakan blockbuster musim panas yang menghibur. Ini menandai kembalinya franchise MCU dengan gaya yang menyenangkan, menghadirkan kombinasi aksi, humor, dan dinamika karakter yang dicintai oleh penggemar. Apakah ini film MCU terbaik pasca Avengers: Endgame? Kami pikir begitu.
Namun, jika kamu kurang tertarik pada cerita multiverse atau film yang dipenuhi cameo, film ini mungkin tidak sesuai untukmu. Secara keseluruhan, film ini adalah tontonan wajib bagi para penggemar, dengan catatan untuk memiliki ekspektasi yang realistis.
[nadira]