Review Film ‘Elvis’: Austin Butler Tampil Memukau

ThePhrase.id - Film biopic Elvis yang disutradarai oleh Baz Luhrmann kini hadir untuk streaming di HBO Max dan HBO Go. Berbeda dari kisah Elvis lainnya, film satu ini lebih berpusat pada manajer manipulatif, Colonel Tom Parker yang diperankan oleh Tom Hanks, yang tidak menginginkan apa pun selain memberi tahu penonton tentang kebenarannya tentang Elvis dan peran yang dia miliki dalam hidupnya.

Film ini dimulai dengan Colonel Tom Parker yang lebih tua terbangun dari ranjang rumah sakitnya untuk meluruskan cerita mengenai dirinya dan keterlibatannya dengan karir Elvis yang diperankan oleh Austin Butler. Parker adalah manajer Elvis selama dua dekade, tetapi dia frustrasi dengan rumor yang mengatakan dia membunuh pria yang dikenal sebagai Raja Rock n Roll tersebut.

Film Elvis hadir dengan semua kekhasan film Luhrmann; ini memiliki gaya yang mempesona, suara dan visualnya menyatu untuk membuat sesuatu yang memikat dan indah pada waktu tertentu.  Kostum, desain set, dan nilai produksi secara keseluruhan merupakan yang terbaik. Sutradara sering mengalihkan fokus ke mata, kaki, dan pinggul Austin Butler saat dia menari, membuat para wanita muda di keramaian menjadi histeris saat mereka meraihnya.

Pembingkaian Tom Parker yang busuk dan tercela sebagai narator cerita segera menempatkan Elvis sebagai korban kapitalisme dan industri musik yang digunakan dan dilecehkan. Luhrmann melukiskan gambaran yang mengerikan, yang tergantung pada Colonel. Sebagai komentar mengenai perlakuan industri musik terhadap musisi, Elvis tidak cukup pedas, tapi bukan itu tujuannya.

Film ini tidak menghindari pengaruh musik Austin Butler, menyoroti cara Blues dan Gospel mempengaruhinya dalam gaya dan pilihan lagunya. Waktu Elvis di Beale Street juga menjadi bagian besar dari film tersebut, dengan Elvis yang ditampilkan bergaul dengan B.B. King (Kelvin Harrison Jr.) dan lainnya.

Luhrmann tampaknya memahami pengaruh musik Elvis dan tidak menghindar dari fakta bahwa ia sering merekam ulang lagu-lagu yang awalnya diproduksi oleh artis kulit hitam.  Tetapi, seperti halnya film lainnya, tidak banyak yang dibuat dari informasi ini.

Film ini sebagian besar berpegang pada pandangan murah hati tentang sejarah dan musik pribadi Elvis, mengaburkan batas antara pria dan sang legenda, memilih untuk melihatnya seperti yang selalu dimiliki penonton tanpa eksplorasi lebih lanjut.

Austin Butler Tampil Memukau

Aktor muda Austin Butler dapat memerankan Elvis dengan baik. Vokalnya berpadu dengan suara asli untuk menciptakan transisi berlapis-lapis dari tahun 1950-an ke tahun-tahun terakhir Elvis. Mengingat berapa banyak peniru Elvis di dunia, kemampuan Butler untuk mengambil peran tanpa jatuh ke dalam stereotip mengagumkan seperti komitmennya untuk memaku gerakan ikonik Presley

Ada desas-desus bahwa keputusan aktor untuk menggunakan metode akting selama dua tahun penuh pembuatan film benar-benar berdampak pada cara bicaranya sehari-hari.

Pete Hammond dari Deadline menyebut Butler sebagai "pilihan ideal" baik "secara visual maupun vokal." Dia menambahkan, "Butler sangat sukses, terutama di babak pertama film, dengan ritme otentik yang membuat kita bertanya-tanya apa pencapaian yang lebih besar yang bisa didapatkan Elvis seandainya dia tidak menyerah pada sisi gelap ketenarannya sendiri."

Mantan istri Elvis, Priscilla Presley, memberi film itu persetujuannya dalam sebuah posting Instagram baru-baru ini. Ia mengatakan putrinya Lisa Marie, sangat senang dengan cara film ini berfokus pada Elvis dan hubungannya dengan manajernya Colonel Parker (Tom Hanks).

"Saya sudah melihat film Elvis, saya menonton trailernya lebih dari belasan kali," Priscilla memulai caption postingannya, di samping trailer film tersebut. "Tetapi kata-kata yang saya dengar dari putri saya tentang betapa dia menyukai film itu dan Riley juga menyukainya, ketika dia melihatnya ia meneteskan air mata."

Elvis dapat disaksikan melalui Google Play Movies atau melalui layanan streaming HBO Go di Indonesia. [nadira]