lifestyleMovie and Review

Review Film Horror Five Nights at Freddy's: Comeback Josh Hutcherson yang Kurang Greget

Penulis Nadira Sekar
Nov 10, 2023
Foto: dok. Universal Pictures
Foto: dok. Universal Pictures

ThePhrase.id - Film adaptasi dari permainan video populer "Five Nights at Freddy's," yang sangat dinanti akhirnya tayang secara global. Kinerja film ini di box office pun cukup mengesankan, dengan pendapatan kotor mencapai $113 juta di Amerika Serikat.

Namun, meskipun berhasil secara finansial, apakah film garapan sutradara Emma Tammi ini mampu memenuhi ekspektasi?

Dibuat Untuk Remaja

Film ini mengikuti Mike (diperankan oleh Josh Hutcherson), seorang pria yang sedang berjuang mencari pekerjaan. Ia mendapatkan tawaran pekerjaan dari William Afton yang menyamar (diperankan oleh Matthew Lillard), yang merupakan satu-satunya tawaran pekerjaan yang bisa ia terima.

Menerima peran sebagai penjaga keamanan baru di Freddy Fazbear's Pizza yang telah lama terbengkalai, Mike harus menghadapi kehadiran yang menyeramkan dari animatronik berhantu yang hidup pada malam hari. Sementara itu, ia juga harus menjaga adik perempuannya yang lebih muda, Abby (diperankan oleh Piper Rubio). Namun, apa yang awalnya tampak sebagai peluang yang menjanjikan berubah menjadi mimpi buruk ketika niat jahat animatronik terungkap.

Setelah menonton "Five Nights at Freddy's," impresi pertama yang muncul adalah bahwa film ini mungkin tidak cukup seram untuk para penggemar horor hardcore. Lebih tepatnya, film ini sepertinya lebih cocok untuk konsumsi oleh remaja.

Review Film Horror Five Nights at Freddy s  Comeback Josh Hutcherson yang Kurang Greget
Foto: Mike (Josh Hutcherson) dan Abby (Piper Rubiodok) dalam Five Nights at Freddy’s (dok. Universal Pictures)

Bagi para penggemar game aslinya, film ini mungkin memuaskan. Meskipun ada beberapa modifikasi pada karakter untuk menciptakan kejutan dalam cerita, penggemar game mungkin akan menemukan sejumlah aspek yang cukup akurat dengan game.

Namun, aspek penting dari permainan video "Five Nights at Freddy's" adalah jump scare dan ketegangan. Sayangnya, film ini kurang berhasil dalam hal ini. Jump scare yang dihadirkan terasa klise dan tidak terlalu menakutkan. Ketegangan yang ditampilkan dalam situasi kritis tidak selalu meyakinkan, sehingga kurang memberikan efek yang diharapkan.

Selain itu, penyusunan plot twist dalam film ini terasa kurang cermat dan tidak memadai. Sejak awal film, petunjuk yang diberikan begitu jelas mengenai plot twist-nya, sehingga ketika kejutannya terungkap, penonton mungkin sama sekali tidak merasakan sensasi terkejut yang seharusnya ada. Plot twist tersebut juga terasa agak terlalu dipaksakan.

Hanya Josh Hutcherson yang Tampil Memukau

Josh Hutcherson, yang sebelumnya dikenal melalui perannya dalam "The Hunger Games," tampil mengesankan dalam peran utama sebagai seorang penjaga keamanan. Kemampuan aktingnya tidak perlu diragukan, dan penonton dapat merasakan emosi dan simpati terhadap karakter Mike. Popularitasnya mungkin menjadi salah satu daya tarik utama bagi penonton yang ingin melihatnya kembali ke layar besar.

Review Film Horror Five Nights at Freddy s  Comeback Josh Hutcherson yang Kurang Greget
Foto: Mike (Josh Hutcherson) dan Vanessa (Elizabeth Lail) dalam Five Nights at Freddy’s (dok. Universal Pictures)

Meskipun Josh Hutcherson tampil mengesankan, penampilan beberapa pemeran pendukung mungkin kurang memuaskan. Elizabeth Lail, yang sebelumnya tampil cemerlang di serial "You," muncul dalam peran yang kurang berkesan. Perannya tampaknya tidak terlalu signifikan dalam perkembangan film, meskipun karakternya pada dasarnya penting dalam cerita. Sementara penampilan Matthew Lillard dalam peran yang memiliki jatah waktu yang sangat sedikit mungkin bisa lebih diperkuat agar memberikan kesan yang lebih mendalam kepada penonton.

Salah satu hal yang cukup disayangkan dalam "Five Nights at Freddy's" adalah bagaimana karakter Abby Schmidt (adik kandung Mike) menjadi karakter yang terasa mengganggu, meskipun sebenarnya dia memiliki peran kunci dalam film. Penonton mungkin kesulitan untuk merasa simpati terhadap Abby, meskipun Piper Rubio berhasil memberikan warna dalam perannya.

Produksi yang Baik

Namun, hal yang perlu diapresiasi adalah desain produksi film ini yang sangat menarik dan penuh detail. Film berhasil memikat penonton dengan berbagai elemen pendukung, seperti pemilihan warna lampu, penggunaan kamera petugas keamanan, dan gerakan animatronik boneka, seperti Freddy Fazbear, Bonnie, Chica, dan Foxy.

Dalam era teknologi perfilman yang semakin canggih, penggunaan efek visual praktis dalam film ini untuk mendaraskan animatronik memberikan kesan yang lebih nyata dan hidup. Ini adalah pilihan yang tepat oleh sutradara Emma Tammi.

Meskipun "Five Nights at Freddy's" menampilkan berbagai aspek dari permainan video yang dapat memuaskan para penggemar, sebagai film horor, jump scare dan ketegangan yang disajikan terasa kurang memadai. Ini merupakan kontras dengan permainan video "Five Nights at Freddy's" yang dikenal dengan jump scare-nya yang sangat efektif. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic