ThePhrase.id - The Marvels (2023), film lanjutan dari Captain Marvel (2019) dan serial Ms. Marvel (2022), telah resmi dirilis di bioskop-bioskop Indonesia sejak Rabu (8/11/2023).
Diarahkan oleh sutradara Nia DaCosta, yang juga ikut menulis naskah bersama Megan McDonnell dan Elissa Karasik, film ini menampilkan Brie Larson sebagai Carol Danvers alias Captain Marvel, Teyonah Parris sebagai Kapten Monica Rambeau, dan Iman Vellani sebagai Kamala Khan alias Ms. Marvel. Tak ketinggalan, Zawe Ashton, Gary Lewis, Park Seo-joon, Zenobia Shroff, Mohan Kapur, Saagar Shaikh, dan Samuel L. Jackson turut menghiasi layar lebar dalam film ini.
Dalam The Marvels, Carol Danvers atau Captain Marvel sedang melakukan misi untuk menyelidiki lubang cacing atau wormhole yang berkaitan dengan ras alien Kree. Saat menjalankan misi tersebut, kekuatan yang dimiliki oleh Captain Marvel terhubung dengan kekuatan yang juga dimiliki oleh Kamala Khan, Ms. Marvel, seorang penggemar setia Captain Marvel dari Jersey City, dan Monica Rambeau, keponakan Carol, yang kini telah menjadi astronaut S.A.B.E.R. Bersama-sama, trio ini harus bersatu dan belajar bekerja sama untuk menyelamatkan semesta dari Dar-Benn, pemimpin bangsa Kree, sebagai "The Marvels".
Dinamika di antara ketiga karakter tersebut menarik untuk disaksikan di layar untuk pertama kalinya. Sepanjang film, pertukaran posisi mereka menambah lapisan menarik dalam alur cerita saat mereka belajar untuk strategis dalam penukarannya.
Namun, terdapat kelemahan dalam pemaparan kemampuan Monica yang kurang terdefinisi dibandingkan dengan dua karakter lainnya. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam karakternya.
Kurangnya fokus pada Monica Rambeau mungkin disebabkan oleh sorotan individu yang diberikan pada Captain Marvel dan Ms. Marvel dalam film dan serial sebelumnya. Semoga cerita di masa depan akan memperlihatkan kemampuan Monica secara lebih ekstensif, menciptakan dampak yang lebih kuat.
Goose, kucing Captain Marvel, memberikan elemen humor yang menghibur dengan perilaku kocaknya dan kebiasaannya yang unik untuk mengonsumsi apa pun yang berada di sekitarnya. Momen ketika Goose dan anak kucingnya menyelamatkan semua orang di kapal dengan menelan mereka, lalu memuntahkannya kembali, menjadi hiburan tersendiri.
Namun, sayangnya, film ini lebih menekankan pada pembentukan tim trio daripada karakter penjahatnya, Dar-Benn. Kehadiran Dar-Benn terasa lebih sebagai kebutuhan plot bagi pahlawan untuk melawannya daripada karakter antagonis yang dikembangkan secara mendalam.
Meskipun Dar-Benn memiliki salah satu dari quantum bands dan memiliki dendam pada Captain Marvel, penjahatnya kurang menimbulkan rasa ancaman. Alih-alih membangkitkan simpati, ada beberapa momen yang lebih mengundang rasa canggung, yang mengurangi dampak dari karakter penjahatnya.
Namun, meskipun film ini mungkin tidak menjadi yang terbaik, film yang menampilkan mayoritas pemeran dan tim produksi wanita dalam film ini perlu mendapatkan apresiasi. Langkah ini merupakan langkah positif dalam memberikan pengakuan kepada peran kuat wanita di balik layar dan di depan kamera.
Selain itu, perlu diapresiasi keberanian Marvel dalam mempertahankan elemen kunci dari karakter Ms. Marvel atau Kamala Khan, seorang tokoh dengan latar belakang muslim, tanpa mengurangi esensi atau kepentingan dari aspek identitasnya. Keputusan ini tidak hanya menegaskan komitmen pada representasi yang akurat, tetapi juga mengirimkan pesan yang sangat penting tentang inklusivitas dalam menggambarkan keragaman sosial. [nadira]