lifestyleMovie and Review

Review Film ‘Wonderland’ (2024): Bertabur Bintang Tapi Kurang Memuaskan

Penulis Nadira Sekar
Aug 16, 2024
Foto: Bae Suzy dan Park Bo-gum dalam Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)
Foto: Bae Suzy dan Park Bo-gum dalam Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

ThePhrase.id - Wonderland, yang disutradarai oleh Kim Tae-yong dan pertama kali dirilis pada 5 Juni 2024, kini tersedia di layanan streaming film terbesar, Netflix.  Film ini mengeksplorasi dunia futuristik di mana sebuah perusahaan menawarkan layanan memori buatan AI untuk orang-orang yang telah meninggal atau berada dalam keadaan koma.

Cerita Wonderland mengikuti Jeong-in (Bae Suzy) yang sering berkomunikasi melalui panggilan video dengan pacarnya, Tae-joo (Park Bo-gum), yang tengah koma. Sementara itu, Bai Li (Tang Wei), yang telah meninggal, menggunakan layanan ini untuk tetap terhubung dengan putrinya, dan Song Jeong-ran (Sung Byung-sook) berinteraksi dengan simulasi AI dari cucunya yang sudah meninggal. Dalam operasional layanan ini, Hae-ri (Jang Yu-mi) dan Hyeon-soo (Choi Woo-shik) juga memainkan peran penting.

Film ini mengingatkan pada film Hollywood ‘Her’, yang juga mengeksplorasi hubungan manusia-AI, tetapi dengan fokus berbeda. Sementara Her menyoroti hubungan romantis dengan AI, Wonderland lebih menekankan pada keinginan untuk terhubung kembali dengan orang yang telah hilang serta dampak teknologi terhadap ikatan keluarga.

Review Film    Wonderland     2024   Bertabur Bintang Tapi Kurang Memuaskan
Foto: Tang Wei dalam Film Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

Secara visual, Wonderland sangat mengesankan. Kim Tae-yong berhasil menciptakan atmosfer futuristik yang memukau melalui arahan seni dan efek khusus. Namun, meskipun setup-nya menjanjikan, eksekusi film ini kurang mendalam dalam mengeksplorasi kompleksitas duka dan dampak emosional dari teknologi canggih. Narasi film hanya menyentuh permukaan, mengabaikan potensi eksplorasi yang lebih mendalam.

Pacing film terasa tidak merata, dengan keputusan untuk fokus pada konflik tanpa memberikan informasi latar belakang yang memadai, yang mengurangi keterlibatan penonton. Kurangnya pengembangan karakter dan penekanan pada penampilan bintang-bintang mengakibatkan konflik sentral terasa kurang berdampak.

Meskipun film ini mengangkat tema serius, Wonderland terkadang terasa ringan dalam nada, yang dapat membingungkan penonton mengenai arah emosional film. Pendekatan yang lebih seimbang dalam menyeimbangkan tema serius dengan nada keseluruhan bisa meningkatkan kualitas film ini.

Secara keseluruhan, Wonderland menawarkan pemeran berbakat dan premis yang menarik, namun kurang berhasil dalam memberikan pengalaman yang benar-benar mengesankan dan menyentuh. Meskipun daya tarik visual film ini patut diperhatikan, eksplorasi tema duka dan dampak teknologi terasa kurang mendalam untuk menciptakan dampak emosional yang signifikan. 

Wonderland dapat disaksikan melalui layanan streaming Netflix.[nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic