lifestyleMovie and Review

Review The Summer I Turned Pretty Season 3: Drama Remaja yang Bikin Ketagihan

Penulis Nadira Sekar
Sep 19, 2025
Foto: Poster The Summer I Turned Pretty (instagram/@thesummeriturnedpretty)
Foto: Poster The Summer I Turned Pretty (instagram/@thesummeriturnedpretty)

ThePhrase.id - The Summer I Turned Pretty kembali hadir dengan musim ketiga yang penuh kekacauan, romansa, dan nostalgia musim panas. 

Musim terakhir ini diadaptasi dari novel ketiga dari serial The Summer I Turned Pretty karya Jenny Han, We’ll Always Have Summer. Ceritanya menyoroti perjalanan Belly dalam menghadapi patah hati, proses pendewasaan, dan menemukan kemandirian. Ceritanya bergerak dari nuansa musim panas yang polos di Cousins Beach menuju drama yang lebih pahit manis. 

Perkembangan karakter Belly cukup menarik. Selama tujuh episode pertama, ia terlihat labil dan kekanak-kanakan, tapi rasanya sesuai dengan usianya yang baru 21 tahun. Namun, tiga episode terakhir jadi titik balik. Belly akhirnya tumbuh, membuat keputusan yang lebih dewasa, dan menunjukkan bahwa semua perjalanan emosionalnya membawa hasil.

Cinta segitiga dengan Conrad dan Jeremiah masih menjadi pusat cerita. Dinamikanya tetap engaging, tapi sulit menyangkal bahwa Jeremiah sebenarnya tidak pernah benar-benar punya peluang besar. Namun, meskipun tahu ending-nya, menonton tarik-ulur dua bersaudara ini tetap terasa seru. Karena jujur saja, kisah cinta segitiga dengan dua kakak-beradik adalah ide gila, sekaligus bagian paling adiktif dari serial ini.

Review The Summer I Turned Pretty Season 3  Drama Remaja yang Bikin Ketagihan
Foto: Chris Briney dan Lola Tung (instagram/@thesummeriturnedpretty)

Dari sisi akting, musim ini jelas milik Lola Tung. Ia tampil menawan sekaligus meyakinkan sebagai Belly, dan aktingnya terasa jauh lebih matang. Christopher Briney juga berhasil memperlihatkan kerentanan Conrad dengan lebih dalam. Sementara Gavin Casalegno mungkin tidak selalu memberikan lapisan emosi yang sama kuatnya, namun ia tetap memberi warna penting dalam dinamika cerita.

Meski drama remaja ini kadang berlebihan, musim ketiga terasa lebih solid dibanding sebelumnya. Jalan cerita setia pada novel, pacing lebih kuat, dan tema tentang kehilangan serta pertumbuhan akhirnya mendapat ruang setelah badai drama cinta mereda. Ditambah lagi dengan latar Cousins Beach yang ikonik serta soundtrack emosional yang pas, suasana nostalgia musim panas tetap jadi daya tarik utama.

Apakah ini serial terbaik? Tentu saja tidak. Tapi memang bukan itu tujuannya. The Summer I Turned Pretty hadir sebagai tontonan eskapisme yang messy, romantis, dan so-bad-it’s-good. Kalau kamu lagi butuh hiburan ringan yang bikin senyum-senyum sendiri, ini jawabannya. Dan melihat betapa banyak orang betah nonton, jelas bukan kami saja yang terjebak dalam dramanya. [nadira]

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic