lifestyleMovie and Review

Review The White Lotus Season 3: Drama yang Indah dan Penuh Kekacauan

Penulis Nadira Sekar
Apr 18, 2025
Foto: Poster The White Lotus Season 3 (dok. HBO)
Foto: Poster The White Lotus Season 3 (dok. HBO)

ThePhrase.id - Serial The White Lotus akhirnya kembali dengan musim ketiganya, dan kali ini meninggalkan pantai Italia untuk menyusuri keindahan spiritual dan eksotis Thailand. 

Jika dibandingkan dengan musim kedua, musim ketiga terasa lebih tajam dan kompleks dalam menyajikan dinamika karakter dan konflik. Meskipun belum mampu menyamai kekuatan naratif musim pertama yang sangat ikonik, The White Lotus tetap setia pada identitasnya, yaitu menyindir kehidupan kelas atas dan absurditas privilege mereka dalam latar resor mewah yang terputus dari realitas.

Seperti musim-musim sebelumnya, kekuatan utama serial ini terletak pada karakter-karakternya yang unik dan terkadang menyebalkan. Salah satu karakter yang paling menonjol musim ini adalah Chelsea, yang diperankan dengan sangat baik oleh Aimee Lou Wood. Karakternya tampil cerdas, jenaka, dan berhasil mencuri perhatian dalam setiap adegan. Penampilan Patrick Schwarzenegger juga layak diapresiasi. Ia memberikan kejutan dengan kemampuan akting yang lebih kuat dari yang banyak orang perkirakan.

Parker Posey sebagai Victoria Ratliff juga mencuri perhatian dengan dialog-dialog yang tajam dan penuh humor, menjadikannya salah satu karakter paling berkesan di musim ini. Selain itu, Lisa BLACKPINK turut hadir sebagai Mook. Meskipun perannya tidak besar, kemunculannya tetap memberikan dampak positif bagi jalannya cerita.

Review The White Lotus Season 3  Drama yang Indah dan Penuh Kekacauan
Foto: Lisa BLACKPINK dalam Serial The White Lotus (dok. HBO)

Namun, terdapat satu elemen khas The White Lotus yang terasa kurang maksimal pada musim ini, yaitu karakter manajer hotel yang biasanya menjadi penggerak utama dinamika cerita. Karakter Fabian sebagai manajer kali ini tampil kurang menonjol dan lebih terasa sebagai pelengkap, tidak sekuat Armond atau Valentina pada musim-musim sebelumnya.

Selain itu, akhir cerita musim ini terasa kurang berkesan. Memang sejak episode pertama, penonton sudah diberi petunjuk soal kemungkinan penembakan. Namun, justru yang lebih disukai adalah pendekatan ala “ups, kecelakaan” yang digunakan di musim pertama dan kedua  yang lebih ironis, mengejutkan dan absurd. 

Meskipun demikian, The White Lotus musim ketiga tetap menjadi tontonan yang menarik. Dengan humor satir, konflik yang kacau namun menghibur, serta visual yang memanjakan mata, serial ini tetap relevan dalam menyuarakan kritik sosial secara halus namun tajam. 

Penonton dari kawasan Asia Tenggara juga dapat merasa lebih terhubung secara budaya dengan latar cerita yang disajikan. Bagi penggemar drama yang dipadukan dengan misteri dan kritik sosial, musim ini tetap layak masuk dalam daftar tontonan. 

Seluruh episode The White Lotus Season 3 saat ini bisa disaksikan di layanan streaming Max. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic