ThePhrase.id - Premier League akan melakukan pembaruan besar dalam format siaran televisi mulai musim depan. Sejumlah inovasi gaya Amerika Serikat akan diterapkan guna memberikan nilai lebih bagi para pemegang hak siar yang telah menggelontorkan dana besar.
Salah satu perubahan utama adalah wawancara langsung dengan pemain yang baru saja digantikan, yang dilakukan di pinggir lapangan saat pertandingan masih berlangsung.
Inovasi ini diklaim sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan daya tarik tayangan dan pengalaman pemirsa.
Tidak hanya itu, operator kamera juga akan diizinkan masuk ke area lapangan untuk merekam momen selebrasi gol dari jarak dekat. Kamera juga akan diberi akses terbatas ke ruang ganti pemain, sebuah area yang selama ini dianggap "sakral" dan jarang tersentuh media.
Langkah ini menjadi bagian dari kerja sama baru antara Premier League dan para penyiar seperti Sky Sports dan TNT Sports. Kontrak siaran terbaru bernilai lebih dari £6,7 miliar (setara Rp139 triliun) selama empat tahun ke depan.
Dalam periode ini, jumlah pertandingan yang disiarkan secara langsung juga bertambah 70 laga per musim.
Sky Sports disebut sudah menguji beberapa format baru ini musim lalu. Salah satunya terlihat saat Marcus Tavernier dari Bournemouth diwawancarai seusai ditarik keluar dalam kemenangan 3-1 atas Southampton pada Oktober 2024.
Akan tetapi, sumber dalam menyebutkan bahwa tidak semua inovasi akan digunakan secara bersamaan dalam satu pertandingan. Penggunaan teknologi dan pendekatan baru ini akan dilakukan secara selektif dan bertahap, tergantung kesiapan masing-masing klub dan situasi pertandingan.
Akses ke ruang ganti tetap dibatasi. Kamera tidak boleh merekam saat manajer memberikan instruksi atau berbicara secara langsung kepada para pemain.
Meski demikian, rekaman di luar momen tersebut akan dimungkinkan, terutama sebelum dan sesudah pertandingan.
Dalam hal selebrasi gol, operator kamera akan menggunakan Steadicam untuk memasuki lapangan selama beberapa detik. Pendekatan ini telah umum dilakukan di liga olahraga Amerika Serikat seperti NFL oleh penyiar ESPN. Premier League kini mengikuti jejak serupa guna meningkatkan dinamika tayangan mereka.
Kendati begitu, sejumlah pelatih dilaporkan keberatan dengan kebijakan baru ini, terutama terkait akses kamera ke ruang ganti.
Klub-klub seperti Arsenal dan Manchester City yang memiliki kontrak dokumenter jangka panjang juga diyakini akan mempertimbangkan ulang partisipasi mereka karena alasan komersial.
Bagi Premier League, upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga nilai ekonomi hak siar yang diprediksi telah mencapai titik tertingginya.
Dengan biaya hak siar per pertandingan turun dari rata-rata 10,19 juta poundsterling (Rp211 miliar) pada periode 2016-2019 menjadi 6,2 juta poundsterling (Rp129 miliar) di periode baru, liga merasa perlu menawarkan "nilai tambah" bagi para penyiar.
Premier League berharap kombinasi antara peningkatan jumlah tayangan langsung, akses eksklusif, dan pendekatan inovatif dapat memperkuat posisinya sebagai kompetisi domestik paling bernilai dan diminati di dunia. (Rangga)