ThePhrase.id - Ribuan dokter magang atau residen di Korea Selatan secara serentak mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk protes terhadap rencana Pemerintah Korea Selatan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran.
Menurut Kementerian Kesehatan Korea Selatan, hingga saat ini, lebih dari 8.400 dokter turut serta dalam mogok. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 64 persen dari total dokter magang di Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan rencananya untuk meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa kedokteran hingga 2.000 dokter mulai tahun depan, meningkat dari 3.000 menjadi 5.000. Otoritas kesehatan lokal menyampaikan hal ini dilakukan karena adanya kekurangan dokter di Korea Selatan, khususnya di daerah pedesaan dan dalam bidang medis penting seperti bedah berisiko tinggi, pediatri, kebidanan, dan pengobatan darurat.
Namun, para dokter menyatakan bahwa pemerintah belum melakukan konsultasi yang memadai mengenai masalah ini dan menilai bahwa langkah tersebut dapat mengancam kualitas pendidikan kedokteran dan pelayanan medis.
Melansir cnbcindonesia.com, perwakilan dokter diketahui telah mengadakan pertemuan darurat pada Selasa (20/2/2024). Salah satu perwakilan menyatakan bahwa rencana pemerintah akan merugikan kualitas pendidikan kedokteran karena kurangnya kapasitas untuk melatih 2.000 mahasiswa kedokteran tambahan.
Meskipun lebih dari separuh dokter magang telah mengundurkan diri, pemerintah menyatakan bahwa belum ada masalah besar dalam pelayanan medis. Untuk mengatasi potensi gangguan dalam layanan medis, pemerintah akan memperpanjang jam operasional di 97 rumah sakit umum dan membuka unit gawat darurat di 12 rumah sakit militer untuk umum.
Namun, beberapa rumah sakit telah mengadopsi "mode darurat" dan menyesuaikan jadwal operasi dan prosedur untuk pasien. Beberapa pasien di rumah sakit besar di Seoul juga telah dipulangkan atau dipindahkan ke rumah sakit lain karena mogok tersebut.
Melansir dw.com, Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Min Soo, mengimbau para peserta aksi protes ini untuk memprioritaskan pasien mereka dibanding aksi kolektif seperti ini.
"Sekali lagi saya ingin mengatakan bahwa panggilan dasar profesional medis adalah untuk melindungi bidang kesehatan dan kehidupan masyarakat, dan setiap tindakan dari kelompok yang mengancam hal tersebut tidak dapat dibenarkan," tegas Park Min Soo kepada jurnalis.
Pejabat pemerintah telah menangguhkan izin medis dari dua pejabat Asosiasi Medis Korea yang mewakili para dokter, menyatakan bahwa jika kedua dokter tersebut terbukti mendorong para dokter untuk melakukan aksi kolektif, izin medis mereka akan dicabut.
Meskipun pemerintah telah mengeluarkan perintah untuk kembali bekerja, beberapa dokter magang menolak dan menyatakan bahwa perintah tersebut tidak memiliki validitas hukum. [nadira]