politics

Ridwan Kamil Sebut Belum Ada Keputusan untuk Maju di Jakarta atau Jawa Barat

Penulis Rangga Bijak Aditya
Jul 11, 2024
Ridwan Kamil (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) di sela rapat pleno persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7/24). (Foto: Instagram/golkar.indonesia)
Ridwan Kamil (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) di sela rapat pleno persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7/24). (Foto: Instagram/golkar.indonesia)

ThePhrase.id - Politisi Partai Golkar, Ridwan Kamil menyebut belum ada keputusan terkait penugasan dirinya untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta atau Jawa Barat dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024.

Ia mengatakan partainya saat ini masih memperhitungkan peluang apabila dirinya maju di salah satu wilayah tersebut.

“Tadi masih diputuskan sedang dihitung-hitung dulu. Jadi, hari ini belum ada keputusan,” ucap Ridwan Kamil kepada awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7) malam, dikutip Antaranews.

Mantan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu tidak membantah ketika menyinggung elektabilitasnya yang tinggi di Jawa Barat, karena sebelumnya sudah memimpin provinsi tersebut dengan baik.

“Ya, kalau Jawa Barat tidak usah ditanyakan, memang sudah pasti agak tinggi karena incumbent kan,” imbuhnya.

Meskipun demikian, ia menyatakan akan mengikuti bagaimana keputusan partai untuk maju di sebagai calon kepala daerah di Pilkada 2024.

Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut membeberkan, kemungkinan Partai Golkar akan mengumumkan penugasan dirinya dalam kontestasi lima tahun sekali itu dalam satu atau dua minggu ke depan.

“Per malam ini, tadi disampaikan masih belum ada keputusan khususnya Jabar dan DKI,” tukasnya.

Elektabilitas di Jakarta Merosot

Berbanding terbalik dengan Jawa Barat, elektabilitas Ridwan Kamil kian merosot dalam bursa Pilkada DKI Jakarta. Terkait itu, ia menekankan untuk tidak mengukur takdir dengan survei saat ini.

Ia menjelaskan ketika hanya memperoleh elektabilitas 6% dua bulan sebelum diselenggarakannya Pilkada Kota Bandung tahun 2013, lalu kian meningkat sampai akhirnya memenangi kontestasi tersebut.

“Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung H-2 bulan, saya cuman 6 persen. Pas hari-H (jadi) 45 persen. Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,” paparnya.

Ridwan Kamil menyebut sosok yang memiliki elektabilitas tinggi belum dapat dipastikan akan keluar sebagai pemenang di hari pemungutan suara kelak, begitu pun sebaliknya.

“Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas,” tandasnya. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic