Thephrase.id - Setelah atlet bulutangkis nasional Susi Susanti yang memutuskan gantung raket pada tahun 1998, penggemar bulutangkis di Tanah Air harus bersabar menunggu kembalinya era keemasan bulu tangkis Indonesia khususnya di sektor tunggal putri. Beberapa tahun belakangan ini, jawara tunggal putri didominasi oleh atlet dari China, Taiwan, Jepang bahkan Spanyol yang diwakili oleh Carolina Marin yang sempat menduduki rangking 1 BWF dan juara dunia sebanyak tiga kali di tahun 2014, 2015 dan 2018.
Perlahan-lahan atlet bulu tangkis putri Indonesia mulai kembali diperhitungkan setelah Putri Kusuma Wardani berhasil menjuarai Spain Masters BWF World Tour Super 300 yang dihelat pada 18 – 23 Mei 2021 di Huelva Spanyol. Meski Indonesia berhasil menjuarai 4 nomor yakni tunggal putri, ganda putri, ganda putra dan ganda campuran, namum sektor tunggal putri menjadi sorotan publik karena munculnya nama Putri Kusuma Wardani yang selama ini jarang diketahui publik.
Lawan-lawan yang dihadapi Putri KW bukanlah lawan yang mudah, bahkan menempati rangking jauh di atas Putri KW, yang pada saat turnamen ini berlangsung ia berada di posisi ke 200. Misalnya, rekan sesama pemain Indonesia Ruselli Hartawan yang berada pada peringkat 42, Lianne Tan pemain berdarah Indonesia yang mewakili Belgia menempati peringkat 38 bahkan Line Christophersen, atlet asal Denmark yang menempati peringkat 31 dunia, berhasil yang ditumbangkannya di partai final.
Jejak keberhasilan Putri KW mengalahkan lawan-lawannya dalam ajang Spain Masters 2021 dimulai pada babak 32 besar melawan wakil Irlandia, Sara Boyle. Dalam pertandingan tersebut, Putri berhasil mendulang kemenangan mudah dengan skor 21-6 dan 21-11. Kemenangan itu membuatnya berhak mendapatkan tiket lolos ke babak 16 besar.
Dalam babak 16 besar ini, terjadi derbi sesama pebulutangkis Indonesia yang lebih senior yakni menghadapi Ruselli Hartawan dan berhasil menang dalam rubber game 14-21, 21-16, 21-15. Di babak perempat final, Putri memupus harapan Lianne Tan asal Belgia juga dengan rubber game 18-21, 21-19, dan 21-13 dalam durasi 63 menit.
Putri KW pun menggenggam tiket final setelah di partai semifinal mengandaskan perjuangan atlet Prancis, Loenice Huet, 21-8, 21 14. Puncaknya di babak final Putri berhasil meredam permainan pebulutangkis asal Denmark, Line Christophersen dengan skor 21-15 dan 21-10 hanya dalam waktu 35 menit.
Kemenangan ini terasa spesial buat Putri KW lantaran ini menjadi gelar pertamanya di turnamen level seri 300, apalagi Putri KW yang kini berperingkat 200 menumbangkan Line yang peringkatnya jauh di atasnya. Sepak terjang Putri KW di ajang tersebut tentu mengejutkan lantaran datang dengan status non unggulan.
Putri Kusuma Wardani lahir di Tangerang 20 Juli 2002, yang biasa disapa Putri KW. Awal mula berlatih bulu tangkis di Klub Exist Jakarta dan pada tahun 2018 ia dipanggil masuk Pelatihan Nasional Indonesia (Pelatnas).
Keberhasilan Putri dalam Spain Masters 2021 mendorong tumbuhnya atlet putri Indonesia berprestasi di kejuaraan dunia Foto: bwfworldtour.bwfbadminton.com
Putri KW pernah mengikuti turnamen nasional mewakili klubnya Exist Jakarta dan memenangkan Superliga Junior 2018 yang berlangsung di GOR Djarum Magelang, Jawa Tengah. Di tahun yang sama Putri KW juga menjadi wakil Indonesia satu-satunya pada ajang Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Junior Dunia yang dihelat di GOR Jaya Raya Bintaro, Tangerang. Pada kedua ajang tersebut Putri berhasil meraih perunggu.
Di Kejuaraan Junior Dunia 2019, Putri KW bahkan ikut andil memenangkan Tim Indonesia pada Piala Suhandinata untuk pertama kalinya dalam final melawan China.
Ada hal yang menarik dari Putri KW saat dia melakoni pertandingan, yakni teriakannya setiapkali mencetak angka dan model rambut yang selalu dikuncir. Setelah ditelusuri ternyata teriakannya saat di lapangan kala bertanding adalah ajaran dari sang ayah.
"Main sambil teriak itu diajari sama Papa. Lama-lama kalau nggak teriak itu hampa. Kayak nggak enak gitulah," ungkap Putri KW dikutip dari Instagram PBSI.
Mengingat usianya yang baru 18 tahun, tentu Putri KW masih memiliki kesempatan yang luas untuk terus mengasah kemampuannya dan mempersembahkan lebih banyak gelar bagi Merah Putih.