ThePhrase.id – Siapa sangka, seorang lulusan Teknik Geologi bisa jadi sosok di balik salah satu brand parfum lokal paling digemari saat ini? Dialah Rizky Arief Dwi Prakoso, CEO dan co-founder HMNS, merek parfum lokal yang kini diburu hingga ke Negeri Jiran.
Penasaran dengan perjalanan Rizky mendirikan HMNS? Yuk simak profilnya.
Rizky lahir di Jakarta, 2 Oktober 1994. Ia merupakan anak dari penjaga kantin yang berhasil berkuliah dan lulus dari jurusan Teknik Geologi ITB pada 2016. Bukannya bekerja di dunia pertambangan seperti yang lazimnya dilakukan lulusan geologi, Rizky justru menekuni dunia kreatif.
Melepas impiannya untuk bekerja di PT Freeport, Rizky justru bekerja sebagai copywriter di brand sepatu lokal Brodo. Di sanalah ia menyadari bahwa cerita punya kekuatan besar dalam membangun bisnis.
Ia kemudian menjadi co-founder dari NAH Project, brand sepatu lokal yang sempat viral setelah dikenakan Presiden Joko Widodo. Namun, ia memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari perusahaan ini di tahun 2018.
Titik balik karier Rizky dimulai saat ia mulai concern akan harga parfum berkualitas yang biasanya diimpor dari Eropa. Ia merasa tidak masuk akal harus mengeluarkan Rp2–3 juta untuk satu parfum, jumlah yang hampir setara UMR Bandung saat itu.
Dari kegelisahan itulah, Rizky bersama dua temannya, Amron Naibaho dan Karina Innadindya mendirikan HMNS pada tahun 2019. Melalui Kumparan, Rizky menyebut bahwa modal awalnya hanya sekitar Rp6 juta, tapi yang paling utama adalah ia ingin membuat parfum lokal yang berkualitas dan punya cerita.
Melansir ITB Career Centre, Rizky menyebut bahwa parfum bukan cuma soal aroma, tapi soal kenangan dan emosi. Setiap wangi bisa memantik nostalgia, mengingatkan kita pada seseorang atau situasi tertentu dalam hidup.
Melalui parfum, Rizky ingin produk barunya ini menjadi sarana untuk mengekspresikan diri. Karena itu, HMNS tidak membatasi aroma berdasarkan gender melalui parfum unisex yang cocok untuk segala suasana.
Bagi Rizky, tak ada yang namanya parfum khusus pria atau wanita. Seperti aroma bunga mawar, misalnya, adalah sebuah wewangi dari alam, bukan milik satu gender saja. Lewat HMNS, Rizky ingin menghapus stereotip tentang parfum dan memperkenalkan kembali aroma sebagai sesuatu yang bebas, universal, dan personal.
Meski baru berdiri sejak 2019, HMNS berkembang pesat. Produk-produknya laris di pasaran, bahkan banyak diburu hingga ke Malaysia. Beberapa varian yang dikenal adalah Orgsm, Alpha, The Perfection, Unrosed, hingga Farhampton.
Rizky berhasil menghadirkan brand parfum yang menyentuh sisi ‘emosional’ pengguna melalui wewangian. Kesuksesan Rizky dan kedua rekannya mendirikan HMNS berhasil membawanya masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia kategori Retail & E-Commerce di tahun 2024.
Inovasi Rizky di dunia bisnis tak berhenti di situ, ia juga kerap membagikan ilmu dalam berbisnis melalui akun media sosialnya maupun menjadi mentor dari pengusaha muda. Di tahun 2023 Rizky juga menjadi co-founder dari Malaka Project, sebuah platform edukasi yang ditujukan bagi para generasi muda.
Uniknya lagi, Rizky Arief Dwi Prakoso ternyata adalah penemu salah satu cabang olahraga baru asal Indonesia, Fullball. Bersama empat rekannya, Imam, Timothy, Ari, dan Ilham, Rizky memperkenalkan Fullbal ke media sosial pada Maret 2023.
Fullball memadukan unsur futsal dan basket yang dimainkan dengan lima orang dengan satu posisi khusus bernama hustler yang berfungsi layaknya kiper. Olahraga satu ini berkembang pesat dan telah memiliki ribuan pemain di berbagai kota di Indonesia.
Tak hanya itu, fullball bahkan sempat dipertandingkan secara internasional di Tamkang University Taiwan dalam ajang antarkampus pada April 2023.
Dari wewangian yang menggugah nostalgia hingga olahraga populer ciptaannya, Rizky membuktikan bahwa kreativitas hanya sejauh keberanian kita untuk memulai. [fa]