leader

Robert Baden-Powell, Bapak Pandu Dunia

Penulis Firda Ayu
Feb 26, 2022
Robert Baden-Powell, Bapak Pandu Dunia
ThePhrase.id – Sering mendengar nama Baden-Powell? Bapak Pandu Dunia atau Bapak Pramuka ini memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, atau biasa dikenal dengan Baden-Powell.

Tanggal lahirnya pada 22 Februari 1857, kini diperingati tiap tahun sebagai Hari Kepanduan Sedunia. Pria yang lahir di Paddington, London ini merupakan anak ke-8 dari 10 bersaudara. Ayahnya bernama Baden merupakan seorang profesor di Universitas Oxford. Namun, ayahnya meninggal saat ia baru berusia tiga tahun sehingga ia harus menghadapi kehidupan yang lebih sulit.

Baden-Powell
Baden-Powell (Foto: scout.org)


Baden-Powell memulai pendidikannya di Rose Hill School dan kemudian mendapatkan beasiswa ke Charterhouse School. Semasa sekolah, ia selalu ingin mempelajari keahlian baru mulai mengeksplorasi minatnya dalam seni kepanduan dan kerajinan kayu.

Baden-Powell biasanya bersembunyi dari guru-gurunya di hutan di sekitar sekolah. Ia juga untuk berburu kelinci untuk dimasak dan menggunakan keterampilannya agar keberadaannya tidak diketahui melalui asap masakannya.

Saat liburan, ia juga selalu berpetualang dan berekspedisi bersama saudara lakilakinya. Dari semua petualangan ini, Baden-Powell mempelajari seni dan kerajinan yang akhirnya akan berguna di kehidupan profesionalnya.
Kehidupan Militer

Meski bukan siswa yang selalu mendapatkan nilai terbaik, Baden-Powell justru memiliki karir yang cemerlang dalam militer. Ia ditugaskan di 13th Hussars memotong jalur pembentukan pelatihan perwira, dan bahkan mendapatkan gelar Kolonel Kehormatan.

Pada tahun 1876, Baden-Powell pergi ke India sebagai seorang tentara muda dengan spesialisasi pengintaian, pembuatan peta dan pemeriksaan. Dengan keahliannya ini, ia diminta melatih para tentara lainnya.

Robert Baden-Powell
Robert Baden-Powell dalam seragam militer (Foto: npg.org.uk)


Metode Baden-Powell pada saat itu dianggap tidak biasa, dengan membuat unit kecil atau patroli bekerja sama di bawah satu pemimpin dan memberikan penghargaan khusus bagi mereka yang melakukan tugasnya dengan baik.

Penghargaan ini berupa lencana yang mirip dengan rancangan tradisional kompas dengan jarum menunjuk ke arah Selatan. Lencana ini hingga kini digunakan sebagai lencana pramuka universal.

Ia juga menyumbangkan keahlian pengintaiannya pada Perang Boer. Dalam perang ini, para tentara muda pemberani dan memiliki banyak akal memberikan kesan mendalam bagi Baden-Powell.

Ia kemudian kembali ke Inggris pada tahun 1903 dan telah dianggap sebagai pahlawan nasional. Buku yang pernah ia tuliskan bagi tentara, Aids to Scouting saat itu digunakan pemimpin pemuda dan para guru dalam mengajarkan observasi dan kerajinan kayu.
Awal Mula Gerakan Kepanduan

Ingin mengajarkan para pemuda, Baden-Powell kemudian mulai menulis ulang Aids for Scouting untuk pemuda yang ia beri nama Scouting for Boys. Tak hanya itu, ia juga mengujicobakan idenya ini pada 22 anak laki-laki melalui perkemahan eksperimental di pulau Brownsea di Dorset pada tahun 1907. Kegiatan perkemahan ini dianggap sebagai awal mula Gerakan Kepanduan.

Scouting for Boys dipublikasikan pada tahun 1908 dan memicu munculnya banyak sekelompok anak laki-laki yang ingin mencoba ide-ide dalam buku tersebut dan membentuk kelompok Pramuka. Buku yang awalnya hanya merupakan alat bantu pelatihan akhirnya mendunia dan menjadi buku panduan bagi gerakan baru, yaitu Pramuka.

Aids to Scouting dan Scouting for Boys
Aids to Scouting dan Scouting for Boys (Foto: ehive.com)


Saking banyaknya kelompok Pramuka yang bermunculan di beberapa negara, ia harus mendirikan sebuah kantor untuk menangani banyak pertanyaan mengenai Kepanduan pada bulan September 1908.

Raja Edward VII kemudian menyarankan Baden-Powell untuk pensiun dari kemiliteran pada tahun 1910 dan lebih fokus melayani negara melalui Pramuka. Ia kemudian berpergian ke seluruh dunia untuk berbagi pengalaman dan mengembangkan Boy Scouting (Pramuka) dan Girl Guiding.
Pimpinan Pramuka Dunia

Pada tahun 1920, Baden-Powell dipilih menjadi Pimpinan Pramuka Dunia dalam Jambore Kepanduan Dunia pertama kali yang diadakan di Olympia, London.

Tak hanya itu, ia juga mendapat gelar bangsawan, Lord Baden-Powell of Gilwell pada Jambore dunia ke-3 yang diadakan di Inggris. Gilwell Park kemudian menjadi pusat pelatihan internasional yang diciptakannya untuk para pembina Pramuka.

Tak pernah berhenti berbagi pengalaman dalam gerakan Pramuka, scout.org mengungkapkan bahwa Baden-Powell sudah menulis setidaknya 32 buku, menerima gelar kehormatan dari enam universitas, 28 penghargaan asing, dan 19 penghargaan Pramuka dari seluruh dunia.

The First World Jamboree, 500 Wolf Cubs perform a Grand Howl in the arena at Olympia, London
The First World Jamboree, 500 Wolf Cubs perform a Grand Howl in the arena at Olympia, London (Foto: commons wikimedia)


Pada tahun 1938, Baden-Powell jatuh sakit dan memutuskan untuk menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya pada tahun 1938. Meski telah memasuki masa semi-pensiun, ia tetap menulis buku dan membuat sketsa

Baden-Powell meninggal dunia di Nyeri, Kenya 8 Januari 1941, pada usia 83 tahun. Di batu nisannya tertulis Robert Baden-Powell, Chief Scout of The World atau Pimpinan Pramuka Dunia. Kiprahnya dalam dunia Pramuka dilanjutkan oleh istrinya, Lady Olave ke seluruh dunia sampai ia meninggal dunia pada tahun 1977. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic