ThePhrase.id - Di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang sedang terjadi, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pihaknya telah menemukan laboratorium biologi yang disponsori Amerika Serikat di Ukraina. Rusia juga mengklaim bahwa laboratorium ini melakukan eksperimen dengan sampel virus corona dari kelelawar.
Foto: Ilustrasi Laboratorium (freepik.com Lab photo created by freepik)
Pada briefing harian, Menteri Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan bahwa laboratorium biologi di Ukraina mempelajari kemungkinan penularan flu babi Afrika dan antraks melalui burung, kelelawar, dan reptil yang menginfeksi.
Ia mengatakan bahwa bukti sekarang sedang dihancurkan untuk menyembunyikan program senjata negara, tetapi AS mengatakan ini adalah "omong kosong" dan bahwa Rusia menciptakan narasi palsu untuk membenarkan tindakannya di Ukraina.
Lantas apakah pernyataan Rusia ini benar adanya?
Rusia mengklaim bahwa AS dan Ukraina bekerja dengan "patogen infeksi berbahaya" di 30 laboratorium di seluruh negeri. Namun, sebenarnya Ukraina memiliki lusinan laboratorium kesehatan masyarakat yang bekerja untuk meneliti dan mengurangi ancaman penyakit berbahaya.
Beberapa dari laboratorium ini menerima dukungan keuangan dari AS, Uni Eropa, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun Rusia mengklaim bahwa ini adalah laboratorium "rahasia", rincian keterlibatan AS dapat ditemukan di situs web kedutaan AS.
Melansir BBC.com, Amerika Serikat juga telah mendirikan "Program Pengurangan Ancaman Biologis" pada 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet untuk mengurangi risiko senjata biologis yang tertinggal di negara Uni SovietĀ termasuk Ukraina.
Di bawah program ini, laboratorium tertentu menerima dana dari AS untuk modernisasi dan peralatan, tetapi dikelola secara lokal, bukan oleh AS. Departemen Pertahanan AS telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Ukraina sejak 2005 untuk meningkatkan laboratorium kesehatan masyarakat negara itu.
AS memberikan dukungan teknis dan menurut Kedutaan Besar AS di Ukraina, "bekerja dengan negara-negara mitra untuk melawan ancaman wabah (disengaja, tidak disengaja atau alami) dari penyakit menular paling berbahaya di dunia".
Tidak ada bukti bahwa mereka bekerja untuk memproduksi senjata biologis. Pada bulan Januari, AS mengatakan programnya melakukan yang sebaliknya dan pada kenyataannya bertujuan untuk "mengurangi ancaman proliferasi senjata biologis".
Tidak Ada Bukti
Rusia juga mengklaim bahwa Ukraina telah mencoba menyembunyikan bukti kegiatan yang dilarang.
Jenderal Igor Kirillov mengatakan dokumen yang ditemukan oleh militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari - hari invasi Rusia dimulai - "menunjukkan bahwa Kementerian Kesehatan Ukraina telah menetapkan tugas untuk sepenuhnya menghancurkan agen hayati di laboratorium".
Namun faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi yang disimpan di laboratorium kesehatan masyarakat negara itu untuk mencegah potensi penyebaran saat adanya perang pada penduduk. [nadira]