
ThePhrase.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi posko pengungsian korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Kamis (4/12).
Dalam kunjungan itu, Gibran berupaya menenangkan para korban bahwa warga Sumatra tidak sendiri dalam menghadapi bencana yang memakan banyak korban jiwa.
"Dari Bapak Presiden Prabowo, ini saya haturkan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban. Saya mohon maaf sebelumnya. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatra tidak sendiri," kata Gibran kepada para korban yang tengah berkumpul di salah satu posko pengungsian.
Kepada para pengungsi, Gibran mengungkapkan perintah Prabowo yang ingin penanganan dan pemulihan pascabencana di Sumatra dipercepat.
Ada momen menarik dalam kunjungan putra sulung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, Gibran membawa buku saku dan mencatat semua masukan dan keluhan para korban.
Gibran menegaskan distribusi logistik terus dipercepat, baik lewat jalur darat, udara maupun laut. Perbaikan infrastruktur untuk fasilitas dasar, seperti puskesmas, hingga jembatan juga terus dilakukan.
"Tadi sudah disampaikan juga, perbaikan-perbaikan akses komunikasi, puskesmas, sekolah, jembatan, jalan, ini juga akan dipercepat agar arus bantuan logistik, BBM ini bisa lancar kembali," ucapnya.
Gibran juga menyampaikan kepada para korban bahwa dirinya akan terus memantau kondisi lapangan secara berkala.
"Hari ini kami mengunjungi tiga provinsi, tujuannya untuk mempercepat pemulihan. Jadi Bapak, Ibu, tidak sendiri warga Sumatra, tidak sendiri, kami nanti akan terus turun ke lapangan," tandasnya.
Seperti diketahui, banjir bandang dan longsor melanda Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh pada akhir November 2025. Bencana itu merenggut ratusan nyawa, kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum.
Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (4/12), bencana itu menelan korban jiwa sebanyak 776 orang. Ada sebanyak 564 orang masih dinyatakan hilang dalam peristiwa itu. Lalu, sebanyak 2.600 warga mengalami luka-luka.
Ada sebanyak 50 kabupaten/kota terdampak, kerusakan rumah warga mencapai 10.400 unit. Bencana ini juga merusak 354 fasilitas umum, 132 rumah ibadah, sembilan fasilitas kesehatan, serta 100 gedung dan perkantoran.
Di sektor pendidikan, tercatat 213 fasilitas pendidikan rusak, sedangkan 295 jembatan terdampak dan sebagian besar tidak dapat dilewati. (M Hafid)