politics

Sambut Positif Keanggotaan Indonesia di BRICS, DPR Ingatkan Beri Manfaat untuk Rakyat

Penulis Rangga Bijak Aditya
Jan 08, 2025
BRICS. (Foto: infobrics.org)
BRICS. (Foto: infobrics.org)

ThePhrase.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyambut positif masuknya Indonesia sebagai anggota tetap organisasi internasional BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa).

Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini mengingatkan agar status keanggotaan tersebut dapat memberi manfaat untuk rakyat Indonesia.

“Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS kini menjadi forum yang semakin inklusif dan representatif, mencakup hampir setengah populasi dunia dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi global,” ucap Amelia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/1) dikutip Antaranews.

Amelia menilai keputusan Indonesia untuk bergabung merupakan langkah strategis, sebagai komitmen bangsa untuk memperkuat peran dalam tata kelola global.

Ia optimis Indonesia memiliki potensi besar sebagai anggota BRICS untuk mendorong sejumlah agenda yang relevan untuk Indonesia seperti penguatan kedaulatan digital, kerja sama keamanan, keberlanjutan ekonomi hijau, dan sebagainya.

Selain itu, menurutnya Indonesia turut memiliki peluang untuk memperluas jejaring diplomasi ekonomi dan geopolitik, serta membangun sinergi antara negara-negara kawasan Asia Tenggara atau ASEAN dengan BRICS.

“Keanggotaan Indonesia dalam BRICS juga mencerminkan kepercayaan global terhadap kemampuan dan stabilitas bangsa ini dalam memimpin berbagai inisiatif internasional,” tambahnya.

Tetap Pertahankan Kebijakan Politik Bebas-Aktif

Sejalan dengan itu, Nurul Arifin yang juga anggota Komisi I DPR RI menyebut langkah positif yang diambil Indonesia bergabung dengan BRICS karena bisa memberikan dampak yang baik bagi Indonesia.

“Kami sebagai Anggota Komisi I DPR RI menyambut positif bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh di BRICS. Sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang signifikan, BRICS dapat memiliki dampak terhadap perdagangan, sistem keuangan, serta dinamika kebijakan internasional Indonesia,” tukas Nurul.

Namun, ia mengingatkan pemerintah untuk tetap berhati-hati menyikapi bergabungnya Indonesia dengan BRICS, untuk tetap mempertahankan kebijakan politik luar negeri bebas-aktif yang selama ini diterapkan.

“BRICS seringkali dianggap sebagai ‘kubu perlawanan’ dari tatanan ekonomi Barat. Indonesia harus terus mempertahankan sikap politik luar negeri yang ‘bebas-aktif’,” tandasnya. (Rangga)

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic