leader

Sandiaga Uno, Berbisnis dari Nol hingga Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia dan Terjun ke Politik

Penulis Rahma K
Sep 14, 2022
Sandiaga Uno, Berbisnis dari Nol hingga Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia dan Terjun ke Politik
ThePhrase.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dikenal sebagai menteri yang juga merupakan pengusaha sukses. Namanya telah beberapa kali masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan ratusan juta dolar Amerika Serikat.

Pemilik nama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno ini pernah menjabat sebagai direksi beberapa perusahaan. Antara lain sebagai direktur utama pada perusahaan yang ia dirikan sendiri, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dan juga sebagai salah satu direktur pada PT Adaro Energy Tbk.

Berbisnis dari nol


Perjalanannya dalam berbisnis dimulai pada tahun 1997. Sandi awalnya merupakan seorang karyawan yang bekerja untuk berbagai perusahaan dalam negeri dan internasional. Namun, di tahun 1997 terjadi krisis moneter yang membuat berbagai perusahaan gulung tikar. Alhasil, dirinya pun terkena imbas dengan dirumahkan.

Sandiaga Uno. (Foto: Instagram/sandiuno)


Telah bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti Bank Summa, Seapower Asia Investment Limited Singapura, MP Holding Limited Group, hingga NTI Resources Ltd di Kanada, bukan membuat Sandi otomatis mendapatkan pekerjaan baru dengan mudah.

Ia mengisi hari-harinya pasca di-PHK dengan melamar ke berbagai perusahaan. Sayangnya, ia harus menerima penolakan demi penolakan. Ia mencoba peruntungan baru membuka usahanya sendiri yang ia mulai dari nol. Padahal, kala itu krisis moneter sedang berlangsung.

Bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani, ia mendirikan PT Recapital Advisor pada tahun 1997. Perusahaan ini  bergerak pada bidang penasihat keuangan. Pada akhir tahun 1998, ia mendirikan perusahaan investasi, bernama PT Saratoga Investama Sedaya bersama anak dari pendiri Astra, William Soerjadjaja, yaitu Edwin Soeryadjaya.

Mekanisme cara kerja perusahaan tersebut adalah mengumpulkan modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan. Berbagai perusahaan tersebut kemudian dibenahi dan ketika sudah sehat kembali, perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.

Sandiaga Uno. (Foto: Instagram/sandiuno)


Untuk sektor yang disasar adalah pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan. Sedangkan beberapa perusahaan yang telah dijual kembali antara lain PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPM) dan PT Astra Microtronics.

Berkat kepiawaiannya dalam berbisnis, beberapa tahun setelah memulai bisnisnya sendiri, Sandiaga masuk dalam deretan orang-orang terkaya di Indonesia. List pertamanya adalah menjadi salah satu dari 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe pada tahun 2007 dengan total aset perusahaan hingga 80 juta dolar AS.

Di tahun 2008, ia kembali dinobatkan pada daftar yang sama, kali ini masuk pada peringkat ke-63 dengan total aset 245 juta dolar AS. Pada tahun berikutnya, Sandi masuk sebagai pendatang baru pada daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes pada peringkat ke-29 dengan kekayaan sebesar 400 juta dolar AS.

Terakhir, di tahun 2011 ia kembali masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tetapi jatuh ke peringkat 37, meskipun kekayaannya bertambah yaitu sebesar 660 juta dolar AS.

Terjun ke politik


Sandiaga Uno. (Foto: Instagram/sandiuno)


Berasal dari klan Uno-Monoarfa, Sandi memiliki darah politik dari sang kakek, yaitu Abdul Uno yang merupakan pendiri partai politik di Gorontalo, Gerakan Kebangsaan Indonesia (Gerkindo). Maka dari itu, Sandiaga dinilai memiliki kemampuan berpolitik yang cemerlang.

Pria kelahiran 28 Juni 1969 tersebut pertama kali terjun ke dunia politik pada tahun 2015 dengan masuk menjadi bagian dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Ia didapuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Dengan menduduki jabatan baru di politik Sandiaga melepaskan segala jabatan pada bisnis yang dijalaninya. Ia turun dari jabatan Dirut PT Saratoga Investama Sedaya dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur PT Adaro Energy Tbk.

Sebelumnya, Sandi juga telah dikenal pada keorganisasian karena pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2005-2008, dan juga Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Sandiaga Uno. (Foto: Instagram/sandiuno)


Kedua jabatan tersebut berkat rekam jejak yang positif dalam berbisnis. Begitu juga dengan karier moncernya pada politik, yang mana Sandi berhasil maju pada Pilkada DKI Jakarta di tahun 2017, dua tahun setelah kiprah perdananya di ranah politik.

Menjadi wakil dari Anies Baswedan, calon gubernur dan calon wakil gubernur ini mendapatkan perolehan suara tertinggi hingga akhirnya Sandi menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta di tahun 2017.

Saat pemilihan presiden 2019 mendekat, Sandi maju sebagai salah satu calonnya. Baru empat tahun setelah terjun di dunia politik, Sandi telah maju sebagai Wakil presiden nomor urut 2, berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Meskipun belum berhasil memenangkan pilpres, Sandiaga kemudian dikenal lebih luas oleh masyarakat Indonesia.

Sandiaga Uno (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri). (Foto: Instagram/sandiuno)


Kiprah politiknya berlanjut ketika ia didapuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Desember 2020 oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Wishnutama. Ia menjabat sebagai menteri hingga saat ini.

Pendidikan dan tips belajar


Kiprah yang cemerlang baik dalam berwirausaha maupun berpolitik ini selain karena skill yang ia miliki, tentu juga karena pendidikan yang mendukung. Sandi menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Jakarta. Sedangkan kuliahnya ia jalani di Amerika Serikat.

Ia merupakan lulusan Wichita State University pada bidang akuntansi. Ia lulus dengan predikat summa cum laude dan kuliah dengan beasiswa. Ia kemudian melanjutkan pendidikan masternya pada George Washington University dan lulus dengan IPK 4,00.

Meraih predikat summa cum laude dan mendapatkan IPK yang sempurna bukanlah hal yang mudah diraih. Tetapi Sandi berhasil meraihnya. Ia membagikan tips belajar pada kanal youtube CXO Media, segmen Ngobrol Sore Semaunya bersama Putri Tanjung.

Sandiaga Uno. (Foto: Instagram/sandiuno)


"Cara saya belajar itu, jadi sebelum kuliah saya sudah tau materinya karena saya belajar dulu sebelumnya, bab yang mau dibahas itu aku sudah baca duluan. Jadi, misalnya hari Senin membahas bab 1, aku hari Minggunya sudah baca bab 1, terus aku sudah bikin catatan-catatan kecil. Dan di kelas itu aku sudah ngikutin dan interaksi sama profesor itu aku gunakan untuk pendalaman," ungkap Sandi.

Ia juga mengakui merupakan orang yang kutu buku. Dalam belajar untuk ujian, metode yang digunakan adalah mencicil belajar dari 2 hingga tiga minggu sebelum ujian. Poin penting yang ia tekankan adalah untuk selalu mencatat materi-materi yang akan diujikan untuk mengasah motorik. Sehingga, di hari sebelum ujian berlangsung, ia tinggal membaca catatannya kembali.

"Setelah ujian gak selesai di situ. Selalu ada periode khawatir kan. Selalu saya mengatur ekspektasi. Jadi, gak 'Aduh kayaknya bisa kok tadi'. Saya mengatur ekspektasi, apa aja yang diterima, diterima. Kalau misalnya kurang baik, tidak apa-apa, yang penting kan yang kita kontrol kan usaha kita, ikhtiar kita. Nah setelah dapat nilainya bagus, ya baru bersyukur," ujar Sandi. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic