
ThePhrase.id - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempertimbangkan langkah hukum bagi mereka yang menyeret namanya sebagai sosok yang berada di balik isu ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SBY disebut merasa terganggu dengan informasi tersebut, termasuk saat dirinya dituding berkolaborasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam perkara tersebut.
Hal itu disampaikan oleh politisi Partai Demokrat, Andi Arief usai bertemu dengan SBY. Menurutnya, SBY bukan sosok di balik isu ijazah salju tersebut.
"Saya bertemu Pak SBY beberapa hari lalu, Pak SBY cukup terganggu dengan isu ini karena tidak benar yang disebutkan Pak SBY berada di balik isu ijazah palsu ini atau bahkan disebut Pak SBY berkolaborasi dengan Ibu Megawati dalam mengungkap soal ijazah palsu Pak Jokowi ini," kata Andi Arief dalam keterangannya, Rabu (31/12).
Menurut Andi Arief, ada pihak lain yang dengan gencar menyebarkan fitnah bahwa SBY otak di balik perseteruan ijazah palsu antara Jokowi dengan Roy Suryo dkk. Fitnah itu disebut masif disebarkan oleh akun-akun anonim.
"Sangat masif sekali fitnah yang dilakukan oleh akun-akun yang sebagian besar anonim yang kita tahu afiliasinya ke mana, yang membuat berita fitnah seolah-olah Bapak SBY berada di balik isu ijazah palsu Pak Jokowi yang sekarang sedang berseteru antara Pak Jokowi dan Roy Suryo dkk. Ini tentu sangat mengganggu," ujarnya.
Andi Arief meminta agar fitnah kepada SBY dihentikan. Dia juga menegaskan hubungan SBY dengan Jokowi sampai saat ini masih berjalan baik-baik saja.
Pertimbangan yang akan dilakukan SBY, kata Andi Arief, adalah dengan memberikan somasi terlebih dahulu sebelum kemudian dibawa ke jalur hukum.
"Kalau juga tidak dihentikan, ada kemungkinan Pak SBY akan ambil langkah hukum, dengan pertama memberikan somasi terhadap orang-orang yang melakukan fitnah tersebut, dan terbuka kemungkinan menempuh jalur hukum karena ini masalah keadilan," tuturnya.
"Pak SBY merasa tidak melakukan itu tetapi difitnah," imbuhnya.
Andi Arief lantas mengajak semua kader Demokrat untuk memberi pembelaan terhadap SBY atas fitnah keterlibatan isu ijazah palsu Jokowi.
"Untuk seluruh kader Demokrat untuk tetap membela pemimpin kita yang dizalimi, difitnah, ini karena memang betul-betul tidak dilakukan Pak SBY. Kita tahu selama ini Pak SBY selalu mengajarkan kita politik yang putih, yang bersih, yang tidak pernah menyerang orang, tidak pernah membuat fitnah, tetapi kalau kita difitnah dizalimi kita harus melawan," tandasnya. (M Hafid)