ThePhrase.id – Perayaan Imlek kerap dikaitkan dengan baju dan pernak-pernik berwarna merah, barongsai, kue keranjang, dan sebagainya.
Namun di Indonesia, rupanya Imlek juga identik dengan hujan. Sebab memang di saat Hari Raya Imlek sedang berlangsung, hujan kerap turun di berbagai daerah di Indonesia.
Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Meskipun masyarakat Indonesia kerap mengaitkan fenomena ini dengan suatu hal yang sedikit mistis, keajaiban, atau kebetulan yang sedikit aneh, namun Fahmi Prihantoro selaku dosen jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan bahwa rupanya turunnya hujan pada saat hari raya Imlek terjadi karena musim di Indonesia.
Ilustrasi hujan di Hari Raya Imlek (Foto: Better Travel)
Dirinya mengatakan bahwa Imlek yang biasanya terjadi pada bulan Januari atau Februari bertepatan dengan kondisi cuaca di Indonesia yang sudah mulai memasuki musim hujan.
Selain itu, dilansir dari Kompas, Fahmi juga menjelaskan bahwa Imlek diselenggarakan berdasarkan kalender lunar yang merupakan campuran antara sistem penanggalan Masehi dan Hijriah, yang menggunakan perpaduan unsur matahari dan bulan. Oleh sebab itu, Imlek selalu jatuh di antara kedua bulan tersebut (Januari atau Februari).
“Imlek ini percampuran keduanya, sehingga memang biasanya akan datang pada Januari dan Februari, di sekitar dua bulan itu,” terang Fahmi.
Makna dan filosofi hujan
Hujan juga mempunyai mana filosofis tersendiri bagi masyarakat China, yakni sebagai pembawa tanda keberkahan.
“Sari sisi filososif sebenarnya hujan membawa keberkahan, sehingga kadang-kadang hujan itu justru ditunggu. Jadi, ketika Imlek kemudian hujan, itu mereka merasa berkahnya turun. Ada semacam kebahagiaan,” ungkap Fahmi.
Ilustrasi hujan di Hari Raya Imlek
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Glenn Wijaya selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, hujan merupakan simbol yang baik bagi masyarakat Tionghoa.
“Imlek identik dengan hujan karena hujan merupakan simbol keberuntungan. Apalagi Imlek itu untuk menandai datangnya spring (musim semi). Maka dari itu, hujan merupakan simbol yang baik untuk kehidupan agraris,” ucap Glenn. [hc]