lifestyle

Sebabkan Calon Bintara Gagal Jadi Polisi, Apa Itu Buta Warna Parsial?

Penulis Haifa C
May 31, 2022
Sebabkan Calon Bintara Gagal Jadi Polisi, Apa Itu Buta Warna Parsial?
ThePhrase.id – Nama Fahri Fadilah Nur Rizki kini tengah viral di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kegagalannya menjadi polisi ini meskipun dirinya menempati peringkat 35 dari 1.200 peserta. Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Fahri tidak lolos seleksi siswa Korps Bhayangkara karena mengalami buta warna parsial.

Lantas, apa penyebab dan gejala buta warna parsial yang kerap tidak disadari oleh penderitanya itu?

Dilansir dari National Health Service, buta warna memang terdiri dari beberapa macam tipe. Dan buta warna parsial adalah salah satu jenis yang paling banyak dialami orang-orang. Para pengidap buta warna parsial biasanya tidak dapat membedakan beberapa warna tertentu seperti:

• Melihat warna biru tampak kehijauan.
• Sulit membedakan warna merah mudah dengan kuning dan merah.
• Melihat warna biru terlihat seperti hijau.
• Melihat warna kuning, seperti abu-abu atau ungu terang.
• Kesulitan untuk membedakan antara merah, oranye, kuning, cokelat, serta hijau.
• Melihat warna-warna tersebut lebih kusam daripada yang terlihat oleh seseorang dengan penglihatan yang normal.
• Kesulitan untuk membedakan antara nuansa ungu.
• Kebingungan dalam membedakan warna merah dan hitam.

Ilustrasi tes buta warna (Foto: My Eyelab)


Penyebab buta warna parsial

Buta warna parsial biasanya disebabkan oleh faktor keturunan. Kondisi ini terjadi ketika salah satu anggota keluarga memiliki kelainan pada fotopigmen, yaitu molekul yang bertugas dalam mendeteksi warna dalam sel-sel pada retina.

Tak hanya karena faktor keturunan, kondisi ini juga dapat terjadi karena adanya paparan zat kimia berbahaya atau cedera fisik pada beberapa area tubuh seperti mata, saraf penglihatan, atau bagian otak yang bertugas memproses informasi warna, serta karena pengaruh dari penyakit katarak, efek samping obat tertentu, atau faktor penuaan.

Dilansir dari Alodokter, menurut Rakhmat Notariza, hingga saat ini masih belum ada metode untuk menyembuhkan buta warna karena keturunan (kelainan genetik). Oleh sebab itu, pasien hanya dapat dibantu dengan kacamata atau lensa kontak yang diwarnai (tinted) untuk membantu membedakan warna.

Ilustrasi penggunaan lensa kontak (Foto: iStockPhoto)


Sementara untuk buta warna parsial yang diakibatkan oleh adanya paparan zat kimia atau cedera, cara penanganannya yakni dengan mengobati penyebab yang mendasari buta warna didapat sehingga pasien dapat ditingkatkan kemampuannya untuk mendeteksi warna. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic