Sebentar Lagi Beroperasi, Ini Usulan Tarif LRT Jabodebek

ThePhrase.id - Dijadwalkan untuk beroperasi pada Agustus 2023 mendatang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengakui bahwa pihaknya masih menggodok besaran tarif LRT Jabodebek. 

Meski demikian, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal memastikan bahwa tarifnya akan lebih murah daripada tarif transportasi alternatif lainnya di sekitar wilayah penyangga. 

"Yang pasti lebih murah lebih nyaman aman daripada angkutan yang dekat. Karena kan lebih tepat waktu ya, terintegrasi dengan baik, dari Cibubur bisa naik KRL dari dukuh atas dan angkutan lainnya," ujarnya di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (5/6) dilansir dari Kompas.com.

Ia mengungkap bahwa tarif awal LRT Jabodebek yang diusulkan saat ini adalah Rp 5000, dengan tambahan tarif sebesar Rp 750 per kilometer. Dengan demikian, tarif LRT Jabodebek untuk perjalanan terjauh adalah sekitar Rp 25.000.

Risal menegaskan bahwa tarif tersebut masih berupa konsep dan masih bisa berubah karena ada tiga alternatif yang telah diusulkan. Menurutnya, usulan yang akan dipilih untuk masyarakat adalah yang paling efisien, terjangkau, dan nyaman.

Adapun rute terjauh LRT Jabodebek nantinya akan menghubungkan Stasiun Jatimulya di Kabupaten Bekasi hingga Stasiun Dukuh Atas, Jakarta. 

Ada Subsidi

Melansir Kompas.com, sebelumnya Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengungkapkan bahwa tarif LRT Jabodebek akan menerima subsidi atau Public Service Obligation (PSO) agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Kemenhub berencana memberikan subsidi tarif berkisar antara 35-40 persen untuk jarak terjauh LRT Jabodebek.

"Besaran tarif sedang diproses untuk ditetapkan dalam PM Perhubungan. Memang akan ada unsur subsidi dalam tarif akhirnya. Besarannya nanti akan disosialisasikan segera," ujar Adita

Soft Launching Dikenakan Biaya Rp 1

LRT Jabodebek akan menjalani uji coba operasional dengan penumpang mulai 12 Juli 2023, sebelum diluncurkan secara komersial pada Agustus 2023.

Manajer Humas LRT Jabodebek, Kuswardoyo, menjelaskan bahwa dalam uji coba atau soft launching ini, LRT Jabodebek akan mengenakan tarif sebesar Rp 1. Hal ini berbeda dari rencana awal yang semula gratis.

"Awalnya memang akan di gratiskan namun sistem ticketing elektronik seperti kartu multi trip dan lainnya tetap memerlukan nominal transaksi saat taping masuk ke stasiun, sehingga nantinya akan tetap dikenakan biaya sebesar Rp 1," ujarnya, dilansir dari Liputan6.com, Sabtu (3/6).

Kuswardoyo menambahkan bahwa penggunaan pembayaran non-tunai ini merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaan transportasi LRT Jabodebek, termasuk mekanisme pembayaran dan alat pembayaran yang digunakan, serta proses naik-turun di dalam perjalanan.

"Nantinya karena sudah operasional dan kami hendak membiasakan warga masyarakat untuk menggunakan LRT Jabodebek termasuk cara menggunakan sistem pembayarannya," tambahnya.

[nadira]