regional

Sejarah Jalan Asia-Afrika, Pusat Kota Tua Bandung

Penulis Ashila Syifaa
Apr 15, 2022
Sejarah Jalan Asia-Afrika, Pusat Kota Tua Bandung
ThePhrase.id - Siapa yang tidak kenal dengan Jalan Asia-Afrika di Kota Bandung? Untuk yang biasa travelling ke Bandung, Jalan Asia-Afrika yang merupakan pusat kota tua menjadi tempat yang wajib dikunjungi.

Jalan Asia-Afrika sebelumnya memiliki nama Groote Postweg yang memiliki arti Jalan Raya Pos. Nama jalan tersebut sesuai dengan fungsi dan kegunaan Gedung Raya Pos atau Kantor Pos Besar pada zaman kolonial. Ternyata ruas jalan tersebut perupakan salah satu hasil dari proses pembangunan jalan Anyer-Panarukan yang memiliki panjang 1.000 km dan telah memakan korban sebanyak 30.000 jiwa.

Jalanan yang memiliki banyak sejarah ini diganti namanya menjadi Jalan Asia-Afrika pada tanggal 7 April 1955 oleh Presiden Soekarno bersamaan  dengan penggantian nama Gedung Societeit Concordia menjadi Gedung Merdeka yang legendaris terlihat di ruas jalan Asia-Afrika.

Jalan Asia-Afrika di malam hari. (Foto: Tripadvisory)


Penamaan jalan tersebut juga berkaitan dengan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang diselenggarakan di Gedung Merdeka. Penamaan jalan tersebut juga menjadi sebuah pengingat bagi masyarakat atas beratnya perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaannya.

Sekarang, Jalan Asia-Afrika menjadi lokasi titik nol kilometer Kota Bandung.  Sebelumnya, titik nol kiometer Bandung letaknya di Dayeuh Kolot yang memiliki arti Kota Tua. Namun,  dipindahkan ke lokasi yang kita kenal sekarang pada tahun 1810 atas permintaan  Daendels kepada Bupati Bandung Wiranatakusumah II.

Titik nol kilometer ini sering dikaitkan dengan berkembangnya sebuah kota.  Kalau sedang jalan-jalan di Jalan Asia-Afrika,  dapat menemukan sebuah patok beton kecil yang menandakan titik 0 km Kota Bandung.

Kawasan yang bersejarah ini menjadi spot favorit masyarakat untuk menikmati pesona kota Bandung. Salah satu spot yang  terkenal dinding tiang beton Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan Asia-Afrik yang bertuliskan "Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum" dari M.A.W. Brouwer.

Tak hanya itu, arsitektur gedung di sepanjang jalan Asia-Afrika juga masih dilestarikan sampai sekarang dengan tampilan kuno art-deco yang cantik. Jalanan tersebut menjadi saksi  berkembangnya kota Bandung. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic