lifestyle

Sejarah Kopi Indonesia: Dari Batavia Kini Populer di Seluruh Dunia

Penulis Yazid
Mar 13, 2023
Sejarah Kopi Indonesia: Dari Batavia Kini Populer di Seluruh Dunia

ThePhrase.id – Jika berbicara mengenai sejarah kopi di Indonesia tentu kita harus kembali mengingat masa kolonial Belanda pada akhir abad 16 atau lebih tepatnya tahun 1696. Pemerintah Belanda pada tahun tersebut memutuskan untuk menanam benih kopi arabika pertama kali di pulau Jawa, lebih tepatnya di daerah Kedawung yang berlokasi di dekat Batavia atau Jakarta. Benih kopi arabika ini dibawa langsung oleh pimpinan kapal dagang Belanda, Adrian van Ommen dari Malabar, India. Meski sempat gagal, pemerintah Belanda yang memahami potensi industri kopi kemudian mencoba penanaman benih kopi tersebut hingga akhirnya berhasil tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, beberapa daerah di Sulawesi, Bali hingga Papua. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai lokasi pertama selain Arab dan Ethopia yang berhasil membudidayakan kopi secara luas. Dilansir drivencoffee, keberhasilan ini kemudian dimanfaatkan pemerintah Belanda untuk mengadakan ekspor kopi pada tahun 1711.

Panen kopi di masa kolonial (Foto: Leiden University Libraries Digital Collections)
Jawa dengan cepat menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, dan pemerintah Belanda mulai memonopoli perdagangan kopi dunia terutama di Eropa pada tahun 1725. Sayangnya, kopi harus mengalami masa buruk sebab dilanda oleh penyakit karat daun atau hemileia vastatrix hingga hampir memusnahkan populasi kopi. Pada saat itu, jenis kopi arabika mendominasi dunia sehingga Belanda menemukan solusi untuk mengganti jenis kopi arabika dengan jenis kopi liberika. Meski jenis kopi liberika disebut lebih tangguh dan tahan terhadap serangan hama karat daun, namun hal ini tidak berlangsung lama. Kopi liberika ternyata juga tidak tahan akan serangan hama karat daun sehingga pemerintah Belanda kembali mendatangkan kopi jenis baru, yaitu robusta.
Tempat penyimpanan kopi di Black Eye Coffee & Roastery di Secret Garden Village Bali (Foto: thephrase.id)
Kopi jenis baru ini berhasil bertahan dan mampu mendapat tempat di pasar dunia. Indonesia dengan kondisi alam tropis yang subur berhasil membudidayakan kopi dengan kualitas terbaik dan hingga menjadi favorit dunia.

Kopi Indonesia di Masa Kini

Pasca kemerdekaan, perkebunan kopi milik Belanda mulai ditinggalkan dan diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Industri kopi di Indonesia tetap berkembang hingga saat ini bahkan berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB sekitar 15%. Bahkan, International Coffe Organization (ICO) mencatat Indonesia berada di posisi keempat sebagai penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Indonesia mampu menghasilkan 660.000 metrik ton kopi pada tahun 2017 dengan total 154.800 ton konsumsi dalam negeri. Meski industri kopi Indonesia masih di dominasi oleh robusta yang kurang diminati dibanding arabika, namun, kopi robusta yang dihasilkan Indonesia memiliki keasaman rendah dengan body yang kuat sehingga ideal untuk dicampurkan pada kopi dari Amerika Tengah dan Afrika Timur yang memiliki tingkat keasaman tinggi.

Aneka jenis kopi di Indonesia (Foto: kemlu.go.id)
Sebagian besar biji kopi Indonesia juga diproses melalui metode khusus yaitu ‘Giling Basah’ yang muncul pada tahun 70-an. Berbeda dengan biji kopi yang dikeringkan pasca panen, biji kopi setengah kering dikumpulkan dan digiling pada mesin penggiling saat masih lembab sebelum dikeringkan selama beberapa hari. Proses ‘Giling Basah’ ini disebut dapat meningkatkan citra rasa kopi khas Nusantara. Indonesia juga berhasil memproduksi berbagai jenis kopi yang sukses secara global dengan kualitas yang tidak perlu diragukan. Jenis-jenis tersebut yaitu kopi gayo, kopi kintamani, kopi toraja, kopi liberika rangsa meranti, dan kopi bajawa. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic