ThePhrase.id - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menyebut tuduhan yang dilayangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto soal rekaman suara Presiden Jokowi gunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak tertentu tidaklah benar.
“Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi,” ucap Ari dalam keterangan tertulisnya di IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8).
Ia mengklarifikasi bahwa rekaman yang ditunjukkan Hasto hanyalah potongan dari pidato Presiden Jokowi saat hadiri Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di SICC Sentul, pada 13 November 2019 lalu.
“Sambutan Presiden pada Rapat koordinasi bisa diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media. Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat,” paparnya.
Menurutnya, pernyataan Presiden tersebut memiliki konteks agar tidak ada pihak yang bermain-main atau menghalangi agenda besar pemerintahan dalam lima tahun masa jabatannya ke depan.
“Bahkan dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agar tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mempertanyakan terkait rekaman suara Presiden Jokowi yang ia terima, yang berisikan intimidasi Presiden Jokowi terhadap pihak tertentu dengan menggunakan penegak hukum.
“Tadi kan beredar video, bagaimana Pak Jokowi menyatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan kepada ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima,” ujar Hasto di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (17/8).
“Itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden, karena ini berbahaya di dalam demokrasi dan penegakan hukum sekiranya hal tersebut benar,” lanjutnya.
Adapun dalam rekaman tersebut, terdengar suara Presiden Jokowi yang menegaskan akan “menggigit” dengan caranya sendiri, termasuk lewat penegak hukum apabila ada yang main-main.
“Kalau masih ada yang main-main, sekali lagi, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan, akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau menggigit sendiri, kan ndak mungkin,” tukas Jokowi dalam rekaman. (Rangga)