trending

Selain Ojol, Polda Metro Jaya Jadikan Pedagang Kopi Keliling sebagai 'Mata-mata' di Jalanan

Penulis M. Hafid
Oct 10, 2025
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri bersama jajarannya saat makan siang bersama dengan pedagang kopi keliling di Monas, Jakarta Pusat. Foto: dok. Polda Metro Jaya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri bersama jajarannya saat makan siang bersama dengan pedagang kopi keliling di Monas, Jakarta Pusat. Foto: dok. Polda Metro Jaya.

ThePhrase.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan para pedagang kopi keliling bisa menjadi "mata-mata" aparat dalam menjaga keamanan di wilayah DKI Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan saat pihaknya menggelar makan siang bersama sekaligus membagikan bantuan sosial (Bansos) kepada para pedagang kaki lma penjual kopi keliling di Taman Silang Monas Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, kamis (9/10).

"Mereka bukan sekadar penjual kopi, tetapi juga bagian dari mata dan telinga Kepolisian di lapangan," katanya dikutip dari Antara.

Menurut Asep, layak diberikan kepada mereka lantaran para pedagang kopi tersebut setiap hari berkeliling dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Asep juga menegaskan bahwa setiap pedagang kopi keliling melaporkan hal mencurigakan atau tindak kejahatan, maka akan mendapat apresiasi dari kepolisian.

"Kalau ada kejadian atau hal mencurigakan, silakan laporkan kepada kami. Bagi yang membantu memberikan informasi, tentu akan kami apresiasi,” ucapnya.

Asep menambahkan kegiatan ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga bagian dari pendekatan humanis kepolisian. Momen sederhana seperti ini, pihaknya hadir untuk menyapa, mendengarkan cerita warga, serta menunjukkan bahwa kepedulian adalah bagian penting dari tugas kepolisian.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menegaskan bahwa Polri hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk membangun kebersamaan dan kepedulian sosial. Pedagang kopi keliling dan para pelaku usaha kecil adalah bagian penting dari denyut kehidupan kota Jakarta,” ujarnya.

Selain menjadi ruang silaturahmi dan dialog, kegiatan ini juga merupakan bagian dari strategi Community Policing atau Polisi Masyarakat.

"Melalui pendekatan ini, kehadiran polisi di tengah warga tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada upaya pencegahan, edukasi, dan pelayanan kemanusiaan agar masyarakat merasa lebih dekat dan aman bersama aparat," tuturnya.

Dia pun berharap semangat kebersamaan ini bisa menjadi jembatan penguat antara polisi dan warga serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Melalui semangat “Jaga Jakarta” mengajak masyarakat menjaga Jakarta agar tetap aman, tertib, dan harmonis.

“Saya berharap bapak dan ibu di sini bisa membantu kami dalam bertugas. Program Jaga Jakarta terdiri dari empat pilar yaitu Jaga Warga, Jaga Lingkungan, Jaga Aturan, dan Jaga Amanah,” tandasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga menggandeng pengemudi ojek online (ojol) untuk menjadi mata dan telinga kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pihak Polda juga menyiapkan bonus atau hadiah bagia ojol yang melaporkan tindak kejahatan.

“Tadi itu sebagai penyemangat dari Bapak Kapolda. Karena teman-teman ojol ini hampir 24 jam berada di jalanan, dan mungkin ada menemukan atau melihat kejadian-kejadian kejahatan. Kalau melaporkan, akan diberikan bonus oleh Bapak Kapolda," kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto Eko Purwono, Jumat (26/9).

Menurut Dekananto, apresiasi itu sebagai motivasi untuk memberi semangat bagi para ojol. Dia meyakini, para ojol tetap akan berperan aktif melaporkan tindak kejahatan meski tanpa adanya bonus.

“Saya yakin ke depan, tanpa ada bonus pun teman-teman akan memberikan informasi itu. Karena ini menjadi tanggung jawab bersama,” tandasnya. (M. Hafid)

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic