Sepak Bola Kehilangan Maestronya: Bak Petir di Siang Bolong, Toni Kroos Pensiun di Usia ke-34 Tahun

Thephrase.id - Keputusan Toni Kroos bak petir di siang bolong. Gelandang Real Madrid itu memilih untuk pensiun di usia ke-34 tahun atau terlalu prematur untuk seorang pesepak bola.

Namun, Toni Kroos masih menyisakan beberapa pertandingan di musim ini. Mulai dari melawan Real Betis di La Liga dan Borussia Dortmund di babak final Liga Champions bersama Real Madrid.

Selain itu, Toni Kroos juga bakal membela Timnas Jerman di Euro 2024 pada 14 Juni sampai 14 Juli 2024. Der Panzer tergabung di Grup A bersama Timnas Skotlandia, Timnas Hungaria, dan Timnas Swiss.

Toni Kroos bakal menjabat sebagai kapten Timnas Jerman. Eks Bayern Munchen ini mencoba untuk memberikan trofi keempat untuk Der Panzer di Euro setelah 1972, 1980, dan 1996.

"Pada 17 Juli 2014, hari presentasi saya di Real Madrid, hari yang mengubah hidup saya. Hidup saya sebagai pesepak bola tetapi terutama sebagai pribadi," beber Toni Kroos.

"Ini adalah awal dari babak baru di klub terbesar di dunia. Setelah sepuluh tahun, di akhir musim bab ini akan berakhir. Saya tidak akan pernah melupakan masa sukses yang menakjubkan itu!" tambahnya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih khusus kepada semua orang yang menyambut saya dengan hati terbuka dan mempercayai saya. Tetapi terutama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian, para Madridista terkasih, atas kasih sayang dan cinta kalian dari hari pertama hingga hari terakhir," lanjut Toni Kroos.

Toni Kroos sudah sepuluh tahun berkarier di Real Madrid. Ia bergabung pada 2014. Sejak saat itu, ia membukukan 463 penampilan dengan 28 gol, 98 assists, dan 21 trofi.

"Pada saat yang sama, keputusan ini berarti karir saya sebagai pesepakbola aktif akan berakhir musim panas ini setelah Euro 2024. Seperti yang selalu saya katakan, Real Madrid adalah dan akan menjadi klub terakhir saya," tulis Toni Kroos.

"Saya senang dan bangga, bahwa dalam pikiran saya, saya menemukan waktu yang tepat untuk keputusan saya dan bahwa saya bisa memilihnya sendiri. Ambisi saya selalu untuk mengakhiri karier saya pada puncak tingkat kinerja saya," tutupnya.