sport

Serbia Siaga: Stadion Ditutup, Denda Menumpuk, Ancaman Rasisme Menghantui Timnas Inggris

Penulis Rangga Bijak Aditya
Sep 09, 2025
Timnas Inggris akan bertandang ke Timnas Serbia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Foto: Instagram Timnas Inggris)
Timnas Inggris akan bertandang ke Timnas Serbia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Foto: Instagram Timnas Inggris)

ThePhrase.id - Timnas Serbia menyerukan kepada para pendukungnya untuk menjaga perilaku saat menjamu Timnas Inggris dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa, 9 September 2025.

Stadion Rajko Mitic di Beograd akan ditutup sebagian untuk menghadapi Timnas Inggris sebagai sanksi FIFA atas nyanyian rasis saat Timnas Serbia melawan Timnas Andorra.

Federasi Sepak Bola Serbia (FSS) mengungkapkan telah didenda lebih dari 600.000 poundsterling (Rp13,4 miliar) oleh FIFA dan UEFA dalam lima tahun terakhir. Hukuman itu terkait dengan benda terlarang, penghinaan, dan diskriminasi di tribun.

Sekjen FSS, Branko Radujko, memperingatkan dalam program pertandingan melawan Timnas Inggris bahwa pelanggaran baru bisa memperburuk keadaan.

"Kami masih dalam pemantauan khusus UEFA. Setiap reaksi tidak pantas, penghinaan, atau insiden bisa sangat merugikan, termasuk kemungkinan harus memainkan laga penentu melawan Albania tanpa penonton," tulis Radujko.

"Mari bersorak dengan hati, tapi tetap fair. Kita bisa lantang namun bermartabat. Dukungan kita harus menjadi sumber kekuatan, bukan risiko bagi tim nasional," sambungnya.

Kapten Timnas Inggris, Harry Kane, menyatakan, "Kami sudah berdiskusi mengenai protokol UEFA. Fokus kami tetap pada pertandingan. Kami siap melakukan apa yang diizinkan protokol jika hal itu pelecehan rasis terjadi," bebernya.

UEFA memiliki protokol tiga langkah terkait pelecehan rasis, menghentikan laga sementara dan memberi peringatan, menghentikan laga lebih lama sambil menarik pemain, dan jika terus berlanjut, pertandingan bisa dibatalkan.

Serbia Siaga  Stadion Ditutup  Denda Menumpuk  Ancaman Rasisme Menghantui Timnas Inggris
Timnas Serbia tidak bisa didukung penuh suporternya kala menjamu Timnas Inggris. (Foto: Instagram Federasi Sepak Bola Serbia)

Hukuman terbaru Serbia sebagian besar terkait isu Kosovo. Sejak Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008, Serbia tidak mengakuinya. Nyanyian bernada provokatif terhadap Albania, Kroasia, dan Muslim Bosnia kerap terjadi di stadion.

Dalam tiga tahun terakhir, Serbia beberapa kali dihukum. Tahun 2025, stadion ditutup sebagian setelah pelecehan diskriminatif terhadap Andorra. Tahun 2024, dua laga kandang ditutup sebagian, penjualan tiket tandang diblokir setelah insiden diskriminatif dan kerusuhan di Liga Bangsa-Bangsa.

Tahun 2023, stadion kembali ditutup sebagian akibat pelecehan diskriminatif saat melawan Montenegro. Pada Piala Dunia 2022, FSS didenda karena bendera yang menunjukkan Kosovo bagian dari Serbia dipasang di ruang ganti saat laga melawan Brasil.

Timnas Inggris pernah menjadi korban pelecehan rasis dari suporter Serbia. Tahun 2007, FSS didenda setelah suporter mereka menghina Nedum Onuoha di Euro U-21. Tahun 2012, Danny Rose diusir karena merespons nyanyian rasis di Krusevac. Ia mengaku mendapat ejekan dan dilempari batu.

FSS menegaskan pentingnya perilaku yang baik di stadion. "Mari kita bersatu dalam cinta pada sepak bola, dukung tim nasional dengan cara yang tepat, tunjukkan rasa hormat kepada lawan dan lagu kebangsaan mereka. Biarkan laga melawan Inggris menjadi perayaan olahraga dan rasa hormat di antara rival dan bangsa-bangsa," imbuh FSS.

Radujko menambahkan, "Sepak bola lahir di Inggris, tapi Beograd harus menjadi tempat di mana permainan ini mendapat emosi baru. Ini kesempatan untuk bersatu, mengingatkan diri mengapa kita mencintai sepak bola, dan seberapa berartinya saat satu bangsa bernapas bersama. Ini laga untuk poin, tapi juga untuk kebanggaan," tandasnya. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic