trending

Setelah 613 Hari Terinfeksi, Pasien Covid-19 Terlama Meninggal Dunia

Penulis Nadira Sekar
Apr 23, 2024
Foto: Ilustrasi Covid-19 (freepik.com photo by Drazen Zigic)
Foto: Ilustrasi Covid-19 (freepik.com photo by Drazen Zigic)

ThePhrase.id - Seorang pria berusia 72 tahun dari Amsterdam, Belanda, akhirnya meninggal dunia setelah melawan Covid-19 selama 613 hari. Menurut peneliti dari Pusat Pengobatan Eksperimental dan Molekuler (CEMM) di University of Amsterdam, pria tersebut pertama kali terinfeksi virus pada bulan Februari 2022.

Menurut laporan dari IFL Science, kondisi imun yang lemah adalah faktor utama yang menyebabkan pria tersebut menjadi pasien Covid-19 terlama yang pernah tercatat. Pasien ini telah menjalani pengobatan untuk sindrom mielodisplasia, kelompok gangguan yang mempengaruhi pembentukan sel darah, yang tumpang tindih dengan mieloproliferatif, jenis kanker darah langka di mana tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit.

Kedua gangguan darah ini membuat sistem kekebalan tubuh pasien menjadi terkompromi, sehingga virus Covid-19 yang menginfeksinya mengalami lebih dari 50 mutasi. Beberapa mutasi tersebut bahkan meningkatkan kemampuan virus untuk menghindari respons kekebalan tubuh.

Selama menderita Covid-19, pria ini beberapa kali dirawat di rumah sakit karena gejalanya yang memburuk. Meskipun telah divaksinasi dan menerima sejumlah perawatan medis, dia tetap tidak sembuh dari Covid-19. Dia akhirnya meninggal dunia pada musim gugur 2023 karena mengalami kekambuhan gangguan darah.

“Pada akhirnya, pasien tersebut meninggal karena kondisi hematologisnya kambuh. Meskipun mengidap COVID-19 dengan viral load yang tinggi selama total 613 hari," ujar peneliti.

Meskipun terinfeksi selama 613 hari hingga September 2023, tidak ada penularan virus yang terdokumentasi kepada orang lain menurut para peneliti. Namun, kasus ini menyoroti risiko infeksi yang persisten oleh SARS-CoV-2 pada individu dengan sistem imun yang lemah. Para peneliti juga menegaskan perlunya melakukan pemantauan genomik terhadap evolusi Covid-19 pada individu yang mengalami infeksi yang berlangsung lama atau terus menerus.

Hal ini penting mengingat potensi ancaman kesehatan masyarakat dari varian virus yang dapat berkembang dan masih memungkinkan untuk menyebar ke populasi.

"Kami menekankan pentingnya terus melakukan pemantauan genomik terhadap evolusi SARS-CoV-2 pada individu dengan gangguan sistem kekebalan yang mengalami infeksi yang berlangsung lama," kata peneliti dilansir dari Kompas.com. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic