ThePhrase.id - Beberapa bulan setelah Paris, Prancis dilanda kutus busuk, kini beberapa kota di Korea Selatan termasuk ibu kota Seoul mengalami darurat akibat kutu busuk atau bedbugs.
Laporan pertama tentang kutu busuk muncul pada bulan September setelah mahasiswa di Universitas Keimyung di Daegu, sekitar 240 km dari ibu kota Seoul, mengalami gigitan serangga tersebut di asrama mereka, seperti dilansir oleh The Independent.
Hingga saat ini, terdapat setidaknya 30 laporan yang diduga atau terkonfirmasi mengenai kutu busuk sejak akhir Oktober 2023.
Untuk menangani masalah ini, pemerintah Korea Selatan akan melakukan inspeksi di fasilitas-fasilitas yang rentan mulai 13 November hingga 8 Desember, termasuk pemandian, asrama, dan transportasi umum.
Pemerintah Korea Selatan pun menganggap serius masalah ini dengan mempercepat impor jenis pestisida baru jika pestisida yang sudah tersedia di negara tersebut tidak cukup kuat membasmi hama tersebut. Seoul dilaporkan menyiapkan dana sebesar 500 juta won atau sekitar Rp5,9 miliar untuk inspeksi tersebut.
Korea Selatan sebelumnya telah terbebas dari kutu busuk sejak tahun 1970-an saat pemerintah melakukan penyemprotan insektisida di seluruh negeri. Sehingga, warga Korea Selatan saat ini dianggap masih kurang familiar dengan kutu busuk dan tidak memiliki pemahaman yang jelas mengenai serangga ini.
Sebelumnya, hanya sembilan kasus kemunculan kutu busuk yang telah dilaporkan kepada otoritas kesehatan dalam kurun waktu 10 tahun sejak 2014.
Selain tindakan pemerintah, Korea Airports Corporation juga mengumumkan langkah-langkah mitigasi di 14 bandara nasional untuk mencegah kutu busuk. Mereka berencana untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan di area rentan seperti di area pemeriksaan bagasi bandara, ruang tunggu terminal, dan taman bermain anak-anak dari sekali seminggu menjadi dua kali seminggu.
Jika kutu busuk ditemukan, area tersebut akan diisolasi, kutu dewasa beserta larvanya akan disingkirkan, dan dilakukan pengendalian fisik dan kimia. Organisasi tersebut menyatakan bahwa mereka belum menemukan adanya kutu busuk setelah pemeriksaan darurat di 14 bandara di seluruh negeri.
Kutu busuk, dalam konteks umum, tidak dikenal sebagai penyebar penyakit bagi manusia. Mereka lebih dikenal sebagai hama rumah tangga yang menyebalkan daripada sebagai pembawa penyakit. Namun, mereka bisa menyebabkan masalah iritasi pada kulit jika terjadi kontak langsung dengan mereka atau jika ada reaksi alergi terhadap gigitan mereka.
Gigitan kutu busuk seringkali tidak terasa pada awalnya karena kutu busuk mengeluarkan senyawa anestesi saat mereka menggigit. Namun, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi pada kulit setelah digigit. Gejalanya mungkin termasuk kemerahan dan bengkak, gatal serta iritasi kulit.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan bereaksi secara serupa terhadap gigitan kutu busuk. Reaksi bisa bervariasi dari individu ke individu. [nadira]