ThePhrase.id - Menjadi film superhero Marvel Cinematic Universe Asia pertama, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings berhasil sukses kuasai box office, meski di tengah pandemi. Shang-Chi tampil jauh lebih baik dari yang diharapkan. Shang-Chi berhasil meraup US $ 90 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.
Foto: Simu Liu sebagai Shang Chi (dok. Marvel)
Disutradarai oleh pembuat film Asia-Amerika Destin Daniel Cretton, film Shang-chi dimulai dengan kisah seorang panglima perang China bernama Xu Wenwu (Tony Leung), lebih dikenal sebagai The Mandarin, yang memperoleh sepuluh cincin ajaib yang memberinya kekuatan besar selama lebih dari seribu tahun.
Cinta dan perannya sebagai ayah baru memotivasi dia untuk meninggalkan keberadaan megalomanianya. Namun, musuh lamanya kembali menyeretnya kepada cincin ajaib tersebut, menghidupkan kembali dirinya yang haus kekuasaan sebelumnya. Kisah putra Wenwu, Shang-Chi (Simu Liu), dimulai di sini.
Saat penonton pertama kali bertemu Shang-Chi, ia bekerja sebagai sopir valet di Amerika Serikat, dengan nama Shaun, dalam upaya untuk mengasimilasi dan melarikan diri dari sejarah kuat keluarganya. Ketika beberapa pria mengikutinya untuk mencari liontin yang diberikan kepadanya oleh mendiang ibunya, menjadi jelas bahwa dia tidak akan pernah sepenuhnya bebas dari ayahnya, dan perang untuk mengalahkan ayahnya dimulai.
Foto: Simu Liu, Meng’er Zhang dan Awkwafina dalam Shang-Chi (dok. Marvel)
Dengan sebagian besar aktor yang berasal dari Asia Timur, cerita yang terinspirasi dari legenda China, serta berbagai seni bela diri (martial arts) yang ditunjukkan, Shang-Chi menjadi salah satu film Hollywood yang berhasil merepresentasikan Asia dalam layar besar mengikuti pendahulunya seperti Crazy Rich Asian, The Farewell, Minari, Mulan serta Parasite.
Setelah bertahun-tahun diabaikan dan diejek di Hollywood, orang Asia mulai memiliki lebih banyak pijakan. Shang-Chi dikatakan menjadi film superhero yang dapat mengubah stereotype Asia yang selama ini selalu digambarkan Hollywood seperti orang jahat atau budak.
Tak hanya raup miliaran dolar, film Shang-Chi juga dibanjiri pujian oleh seluruh para penggemar film Marvel, bukan saja di Asia. Bahkan, Shang-Chi berhasil raih rating 92 persen di Rotten Tomatoes dan nilai A di CinemaScore.
Sayangnya, para penggemar film Marvel di Indonesia terpaksa masih harus menunggu lebih lama untuk menonton film Shang-Chi mengingat masih ditutupnya bioskop di masa PPKM Level 1-4. Lain dengan film Black Widow yang secara bersamaan dirilis di layanan Streaming, Disney menyatakan film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings nantinya akan dirilis di layanan streaming Disney+ setelah penayangan bioskop selesai. [nadira]