Thephrase.id - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong buka-bukaan tentang Tim Merah Putih dalam wawancaranya dengan FIFA. Shin banyak membahas beberapa topik, termasuk masalah sepak bola Indonesia.
"Masalah pertama di sepak bola Indonesia yang saya temukan adalah kurangnya daya juang, itu yang ingin saya ubah. Siapa pun yang masih terhanyut dengan euforia memungkinkan untuk dicoret dari skuad," beber Shin Tae-yong.
"Kemudian memilih pemain-pemain baru lebih muda dengan daya juang lebih. Itulah yang menjadi alasan utama hingga kami bisa lolos sampai sekarang," tambah Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong menilai mental Timnas Indonesia berubah drastis. Kini, para pemain Tim Merah Putih tidak gampang anjlok. Sebelumnya, mereka kerap sudah takut lebih dulu sebelum bertanding.
"Progres yang paling besar adalah saat ini pemain kami tidak gampang menyerah. Mungkin dulu misalnya saat menghadapi tim yang lebih kuat atau peringkatnya lebih tinggi, mereka sudah kalah mental duluan sebelum bertanding," lanjutnya.
"Tapi saat ini para pemain Timnas Indonesia sudah menunjukkan berjuang habis-habisan dan bekerja keras mati-matian sampai pertandingan benar-benar selesai," tegas Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong juga menganggap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berperan besar terhadap kemajuan sepak bola Indonesia. Program naturalisasinya sejauh ini sangat membantu Tim Merah Putih bersaing di level internasional.
"Dengan masuknya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI, jadi ada banyak perubahan sistem yang otomatis mendukung timnas Indonesia secara penuh dan baik," ungkapnya.
"Juga ada program pemain naturalisasi diaspora yang dibawa ke Timnas Indonesia jadi bisa mengisi kekurangan atau kelemahan tim," ucap juru taktik berumur 53 tahun ini.
"Sehingga tim ini bisa menjadi suatu kesatuan yang lebih baik dan bisa membuat sejarah di Piala Asia dan lolos ke Putaran Ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026," kata Shin Tae-yong.
"Seperti yang diketahui, dari peringkat FIFA saja Timnas Indonesia merupakan tim paling lemah saat ini, jadinya ketimbang memaksakan diri bersaing memperebutkan peringkat pertama dan kedua," sambungnya.
"Mungkin lebih tepat kami harus bekerja keras untuk mencapai peringkat ketiga atau keempat sehingga bisa melaju sampai ke play-off dan dari sana mungkin kami bisa memperebutkan tiket ke Piala Dunia 2026," tutupnya.