sportLiga Inggris

Siaran Premier League Tembus Korea Utara, tapi Disunat: Diedit, Disensor, dan Dipoles Ulang

Penulis Ahmad Haidir
Nov 14, 2025
Laga Manchester United berpeluang disaksikan di Korea Utara. Foto X Manchester United.
Laga Manchester United berpeluang disaksikan di Korea Utara. Foto X Manchester United.

Thephrase.id - Untuk pertama kalinya, Korea Utara akan menayangkan pertandingan Liga Inggris dengan sensor ketat yang diterapkan pemerintah. Keputusan ini menandai langkah baru dalam kebijakan kontrol konten asing yang selama ini diberlakukan di negara tersebut.

Beberapa media internasional menyebutkan bahwa seluruh tayangan akan melalui proses penyuntingan mendalam sebelum diputar untuk masyarakat. Proses itu dilakukan untuk memastikan setiap adegan sesuai dengan aturan ideologis yang ditetapkan rezim.

Kemungkinan Korea Utara menayangkan Premier League sebenarnya sudah muncul sejak April tahun ini, meski saat itu belum direalisasikan. Sekarang, kondisi yang ditetapkan tetap sama, namun keputusan pelaksanaannya dinilai sudah final.

Menurut informasi dari media spesialis 38 North, warga Korea Utara akan dapat menyaksikan pertandingan dengan daftar pembatasan yang panjang. Aturan tersebut mencakup pembatasan terkait pemain tertentu serta penghilangan elemen visual tertentu.

"Pertandingan yang melibatkan pesepak bola asal Korea Selatan tidak akan ditayangkan," tulis 38 North dalam laporannya.

Larangan tersebut berkaitan langsung dengan ketegangan panjang antara kedua negara. Pemerintah di Pyongyang menegaskan bahwa tayangan yang melibatkan simbol atau representasi negara tetangga tetap dilarang untuk konsumsi publik.

Kebijakan ini tetap mempertahankan kontrol ketat terhadap konten asing yang masuk ke negara tersebut. Penayangan Premier League menjadi pengecualian baru, namun tetap berada dalam kerangka isolasi budaya yang dijalankan pemerintah.

Meski disiarkan di bawah pengawasan ketat, langkah ini menjadi preseden penting. Untuk pertama kalinya, masyarakat Korea Utara dapat menyaksikan liga sepak bola paling populer di dunia, meski dalam bentuk yang sudah disunting.

Pemberitaan beberapa media juga merinci sejumlah aturan tambahan yang diterapkan dalam penayangan ulang pertandingan. Aturan itu menggambarkan tingkat intervensi pemerintah dalam mengatur konten hiburan bagi warganya.

"Segala adegan yang menampilkan simbol LGBTQ+ akan dihapus," tulis laporan tersebut.

Pertandingan juga tidak akan disiarkan secara langsung dan hanya diputar setelah proses penyuntingan selesai. Hal ini memastikan setiap elemen tayangan telah sesuai dengan standar pemerintah.

"Seluruh gambar yang menampilkan pemain asal Korea Selatan akan dihilangkan," lanjut laporan itu.

Contoh pemain yang dimaksud termasuk Kim Ji-soo dari Brentford serta Hwang Hee-chan dari Wolverhampton Wanderers. Kedua pemain itu termasuk beberapa nama yang secara otomatis akan disingkirkan dari tayangan.

Durasi pertandingan juga akan dipangkas secara signifikan hingga hanya 60 menit. Pemangkasan ini dilakukan dengan menghapus bagian-bagian yang dianggap tidak relevan atau bertentangan dengan kebijakan penyiaran negara.

Seluruh tulisan berbahasa Inggris di stadion, mulai dari papan iklan hingga penanda area, akan ditutupi dengan grafis buatan Korea Utara. Langkah ini diterapkan untuk mengurangi eksposur terhadap bahasa asing dalam tayangan olahraga.

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic