sportLiga Inggris

Sihir Ruben Amorim Sulap Pesta Manchester United di Old Trafford

Penulis Ahmad Haidir
Dec 02, 2024
Ruben Amorim memberikan kemenangan kedua untuk Manchester United. Foto: X
Ruben Amorim memberikan kemenangan kedua untuk Manchester United. Foto: X

Thephrase.id - Ruben Amorim bak pesulap. Dalam waktu singkat, sihirnya sukses merasuki Manchester United. Pelan-pelan, Setan Merah mulai konsisten di jalur kemenangan.

Teranyar, Amorim mengantar Manchester United berpesta empat gol ke gawang Everton pada Minggu, 1 Desember 2024 malam WIB di Old Trafford, Manchester dalam matchday ke-13 Premier League 2024-2025.

Empat gol Manchester United ke gawang Everton dibuat oleh Marcus Rashford pada menit ke-34 assist Bruno Fernandes, Joshua Zirkzee ke-41 yang juga berasal dari assist Bruno.

Rashford membuat brace pada menit ke-46 assist dari Amad Diallo, disusul oleh Zirkzee yang tidak mau ketinggalan dengan mencatatkan namanya di papan skor ke-64 assist Diallo.

Sejak menangani Manchester United pada 11 November 2024 untuk menggantikan Erik ten Hag yang dipecat, Amorim telah memimpin dalam tiga pertandingan di seluruh ajang.

Amorim memberikan dua kemenangan dan sekali seri untuk Manchester United; Setan Merah sebelumnya mengalahkan Bodo/Glimt 3-2 di Europa League dan diimbangi Ipswich Town 1-1 di Premier League

Kini, Manchester United mulai merangkak masuk sepuluh besar klasemen Premier League. Setan Merah bertengger di posisi kesembilan lewat 19 angka dari 13 pertandingan.

"Itu jauh dari penampilan yang sempurna. Kami harus meningkatkan kemampuan, Anda dapat merasakannya dalam permainan. Setelah 15 menit, Everton mengendalikan permainan dan itu sulit bagi kami dan kami kehilangan bola kedua," tegas Amorim.

"Saya merasa para pemain dapat memecahkan beberapa masalah yang kami hadapi sebagai tim karena kualitas yang mereka miliki, tetapi penampilan mereka masih jauh dari kata sempurna. Namun, itu adalah hasil yang sangat bagus dan pertandingan yang sulit," lanjutnya.

"Anda harus memberi selamat kepada para pemain dan staf lainnya. Hal terpenting dalam situasi bola mati adalah staf, jadi kerja yang hebat," ungkap Amorim.

"Anda dapat melihat seberapa tinggi mereka dan seberapa kecil kami sebagai sebuah tim, jadi kami mencoba melihat di mana kami akan memiliki ruang untuk menciptakan bahaya," ujar sosok berumur 39 tahun ini. 

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic