Thephrase.id - Asosiasi Sepak Bola Irak (IFA) resmi melayangkan surat kepada FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Surat itu berisi tuntutan transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan negara tuan rumah Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
IFA menegaskan komitmennya terhadap tata kelola yang terbuka. Federasi juga menuntut keterbukaan mekanisme dan kriteria pemilihan tuan rumah.
Irak menyampaikan bahwa mereka telah mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk salah satu dari dua grup yang akan bersaing di babak tersebut. Pengajuan itu dilakukan dalam tenggat waktu yang ditetapkan oleh AFC.
IFA menyatakan kesiapannya untuk menanggung seluruh beban organisasi, keamanan, hingga biaya penyelenggaraan turnamen. Pemerintah Irak dan lembaga-lembaga terkait disebut telah memberi dukungan penuh terhadap rencana ini.
Asosiasi juga menyambut baik dukungan dari sejumlah negara anggota AFC lainnya yang menyerukan hal serupa. Termasuk di antaranya adalah Indonesia yang turut mendesak penjelasan terbuka mengenai mekanisme seleksi.
Menurut IFA, keterbukaan dari FIFA dan AFC dalam proses seleksi akan memperkuat kepercayaan antaranggota konfederasi. Prinsip keadilan dan kesetaraan disebut menjadi landasan penting dalam pelaksanaan babak kualifikasi.
Irak menilai bahwa mereka telah memiliki infrastruktur olahraga yang mumpuni untuk menggelar ajang internasional. IFA juga menekankan pengalaman organisasi yang telah terbangun serta antusiasme tinggi dari publik sepak bola Irak.
Dalam pernyataannya, IFA menyebut bahwa Irak layak menjadi tuan rumah pertandingan internasional berskala besar. Status tersebut dianggap selaras dengan posisi strategis Irak dalam peta sepak bola Asia.
Federasi menyampaikan bahwa langkah transparan dari FIFA dan AFC akan menjadi fondasi penting dalam menjaga integritas turnamen. Kondisi ini juga dinilai krusial untuk menjaga rasa saling percaya di antara negara-negara anggota.
IFA menggarisbawahi bahwa keputusan akhir FIFA dan AFC harus mewakili kepentingan sepak bola Asia secara menyeluruh. Proses distribusi kesempatan disebut harus dilakukan secara adil dan merata di seluruh kawasan.
Dalam bagian akhir suratnya, IFA menegaskan keyakinan mereka terhadap kompetensi dan profesionalisme FIFA dan AFC. Federasi percaya bahwa kedua institusi itu akan membuat keputusan terbaik untuk masa depan sepak bola Asia.
"IFA juga mengapresiasi seruan yang disampaikan oleh sejumlah federasi nasional lainnya, termasuk Indonesia, mengenai pentingnya kejelasan mekanisme dan kriteria pemilihan," tegas IFA.
"IFA meyakini bahwa pengungkapan resmi terkait proses dan waktu pemilihan akan berkontribusi dalam memperkuat kepercayaan antar federasi serta menjaga prinsip kesetaraan peluang secara adil dan transparan," tandasnya.