ThePhrase.id - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah melakukan kajian mendalam terkait rencana penghapusan sinyal 3G di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2021 lalu.
Foto: Ilustrasi Tower Telekomunikasi (freepik.com Business photo created by aopsan)
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate menimbau operator seluler Indonesia untuk menghapus jaringan 3G. Ia mengungkap bahwa nantinya akan diganti dengan jaringan 4G dan diharapkan bisa menjadi tulang punggung jaringan komunikasi di Indonesia.
Penghapusan jaringan 3G ini dilakukan karena jaringan tersebut dinilai lambat.
Menurut Johnny saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum tersentuh jaringan telekomunikasi. Dari jumlah itu ada 3.435 desa/kelurahan di wilayah komersial yang blank spot, sisanya berada di wilayah 3T atau Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal.
Pemerintah lebih memilih menghilangkan 3G dibandingkan 2G sebab 2G adalah jaringan untuk komunikasi suara, sedangkan 3G digunakan untuk komunikasi data dan lebih lambat dari 4G.
Selama ini, jaringan 3G dan 4G di Indonesia digelar pada spektrum frekuensi yang sama, yaitu 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2.100 GHz. Masing-masing operator memiliki lebar pita (bandwidth) yang berbeda-beda pada frekuensi tersebut untuk menggelar layanan 3G sekaligus 4G. Karena masih berbagi spektrum yang sama, layanan di jaringan 4G agaknya menjadi kurang optimal.
Telkomsel dan XL Axiata Akan Matikan Sinyal 3G
Meski saat ini kebijakan ini masih belum wajib untuk dilakukan, dua operator seluler di Indonesia, Telkomsel dan XL Axiata telah menegaskan bahwa pihaknya akan mematikan sinyal 3G pada tahun 2022 ini.
Direktur Network Telkomsel, Nugroho mengatakan bahwa nantinya migrasi ini akan dilakukan secara bertahap pada seluruh layanan 3G di seluruh wilayah Indonesia. Nantinya percepatan upgrade layanan 3G ke 4G ini akan diprioritaskan untuk wilayah yang sudah memiliki pemanfaatan layanan 4G/LTE yang merata dan matang.
Sedangkan XL Axiata mengungkap bahwa pihaknya akan mematikan jaringan 3G yang ditargetkan rampung pada akhir Maret 2022. Saat ini, 5.000 BTS 3G milik XL Axiata dilaporkan sudah dimatikan. Angka tersebut bakal bertambah setiap harinya karena proses shutdown layanan 3G dilakukan setiap hari oleh operator itu, hingga target penghujung bulan depan.
"Jumlah BTS (3G) yang sudah kita matikan mungkin saat ini sekitar 5.000 dan tiap hari bertambah sekitar 1.000 BTS. Kita lakukan bertahap dan selesai akhir Maret," kata Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam Outlook Network XL Axiata 2022 yang digelar secara virtual, Kamis (24/2/2022).
Pemerintah Belum Wajibkan
Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan bahwa penghapusan jaringan 3G di seluruh Indonesia masih memerlukan pembahasan bersama para operator seluler dan pihak terkait.
"Tujuannya agar transisi dari layanan berbasis teknologi 3G menjadi layanan berbasis teknologi 4G tidak mengurangi jangkauan layanan yang telah dimanfaatkan sebelumnya oleh masyarakat," kata Dedy dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, Dedy juga menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada pemberlakuan kewajiban dari Kominfo kepada operator seluler untuk mematikan sinyal 3G di Indonesia. Karena belum ada deadline, keputusan penghentian sinyal 3G diserahkan sepenuhnya kepada pihak operator seluler.