sport

Skandal Naturalisasi Malaysia: 7 Pemain Ancam Seret FAM ke Jalur Hukum

Penulis Ahmad Haidir
Nov 11, 2025
Tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia terbukti memalsukan data keturunan. Foto FAM.
Tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia terbukti memalsukan data keturunan. Foto FAM.

Thephrase.id - Tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang terkena skorsing FIFA dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum. Langkah tersebut diarahkan kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sebagai buntut dari kesalahan administrasi yang berujung pada larangan bermain selama 12 bulan.

Menurut laporan Harian Metro, para pemain itu telah berdiskusi dengan tim pengacara asing untuk mengkaji kemungkinan mengajukan gugatan terhadap FAM. Sumber internal menyebut, proses konsultasi hukum sedang berlangsung dan berpotensi berlanjut ke pengadilan internasional.

"Dipahami bahwa pengacara luar negeri sedang berdiskusi dengan ketujuh pemain untuk mempertimbangkan gugatan terhadap FAM atas kesalahan teknis yang telah diakui oleh asosiasi," ungkap sumber tersebut.

Sumber yang sama menambahkan, rencana menggugat FAM dianggap wajar karena sanksi FIFA telah berdampak langsung terhadap karier dan penghidupan para pemain. Beberapa di antara mereka bahkan kehilangan pekerjaan setelah klub masing-masing memutus kontrak.

"Tindakan hukum ini juga bertujuan untuk memulihkan nama baik mereka agar bisa kembali mendapat klub baru setelah masa skorsing berakhir," lanjut sumber itu.

Kasus tersebut bermula pada 26 September 2025 ketika FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia. Sanksi dijatuhkan setelah badan sepak bola dunia itu menemukan dugaan penggunaan dokumen tidak sah dalam pendaftaran pemain untuk kualifikasi Piala Asia 2027.

Akibat pelanggaran tersebut, FAM didenda sebesar 350 ribu franc Swiss atau sekitar Rp7,1 miliar. Sementara masing-masing pemain dijatuhi denda 2.000 franc Swiss, setara Rp41 juta, serta larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama satu tahun sejak tanggal pemberitahuan.

Ketujuh pemain yang terlibat dalam kasus itu adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Seluruhnya merupakan pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Malaysia pada laga kontra Timnas Vietnam, 10 Juni 2025.

FIFA menerima laporan dugaan pelanggaran setelah pertandingan tersebut, yang kemudian mengarah pada investigasi terkait keabsahan dokumen beberapa pemain. Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa FAM dan para pemain telah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA tentang pemalsuan dokumen.

Menanggapi hal itu, FAM menyatakan bahwa pelanggaran tersebut terjadi karena kesalahan teknis dalam pengajuan data pemain oleh staf administrasi. Federasi menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam proses tersebut.

Namun, pada 3 November 2025, FIFA resmi menolak banding yang diajukan FAM dan tujuh pemain. Dalam keputusan tersebut, badan sepak bola dunia itu menegaskan bahwa seluruh sanksi tetap berlaku tanpa perubahan.

FAM tengah mempertimbangkan membawa perkara ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS). Langkah itu diyakini sebagai upaya terakhir untuk mencari keadilan atas sanksi yang dijatuhkan.

Sementara itu, dampak skorsing mulai dirasakan para pemain. Salah satunya, Gabriel Felipe Arrocha atau Gabriel Palmero, resmi diputus kontraknya oleh klub Spanyol, CD Tenerife, sehari setelah FIFA mengumumkan penolakannya terhadap banding FAM.

Sebelum pemutusan kontrak itu, klub divisi tiga Spanyol, Unionistas de Salamanca, juga telah mengakhiri masa pinjaman Arrocha. Situasi tersebut membuat sang pemain kini tidak memiliki klub dan terancam absen dari sepak bola kompetitif hingga akhir 2026.

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic