ThePhrase.id - Juventus terpaksa menelan nasib pahit. Si Nyonya Tua harus menerima pengurangan 15 poin di Serie A 2022/2023 akibat manipulasi laporan keuangan.
Kasus yang menghantam Juventus itu dinamakan Plusvalenza. Selain itu, sebelas mantan direksi Juventus juga mendapatkan sanksi larangan beraktivitas di sepak bola.
Skandal Plusvalenza menyerang Juventus. Foto Twitter Juventus.
Mereka adalah Fabio Paratici 30 bulan, Andrea Agnellu dan Maurizio Arrivabene 24 bulan, hingga Federico Cherubini 16 bulan.
Sementara Pavel Nedved, Paolo Garimberti, Assia Venier, Caitlin Hughes, Daniela Marilungo, dan Francesco Roncaglio delapan bulan.
Plusvalenza adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan pemain dari atau ke Juventus.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menemukan sejumlah bukti untuk menjerat Juventus, termasuk pertukaran pemain plus uang yang melibatkan Arthur Melo dan Miralem Pjanic ke Barcelona.
Dari 62 transfer yang diselidiki, 42 di antaranya terkait Juventus. FIGC juga telah membebaskan segala tuduhan untuk Sampdoria, Pro Vercelli, Genoa, Parma, Pisa, Empoli, Novara, dan Pescara.
Juventus tersandung skandal lagi. Foto Twitter Juventus.
Pihak berwenang di Italia juga curiga Juventus mengklaim menghemat sebesar 90 juta euro atau setara dengan Rp1,5 triliun berkat pengurangan gaji pada 2020 akibat Covid-19.
Juventus tidak terima dengan hukuman FIGC tersebut. Si Nyonya tua bakal mengajukan banding yang waktunya belum diungkap.
"Perusahaan menunggu publikasi alasannya dan saat ini mengumumkan banding ke Sports Guarantee College dalam hal Kode Keadilan Olahraga," tulis Juventus.
Pemotongan sepuluh poin membuat Juventus tersungkur ke peringkat sepuluh klasemen sementara Serie A dengan 22 angka dari 18 pertandingan.
Pada 2016, Juventus pernah terkena skandal yang lebih besar dinamakan Calciopoli. Si Nyonya Tua terdegradasi ke Serie B, defisit sembilan poin, dan pencabutan scudetto Serie A 2004/05 serta 2005/06.