sport

Skandal Sepak Bola Turki: Allan Saint-Maximin Ngaku Dipaksa Pakai Doping, tapi Fenerbahce Nilai Playing Victim

Penulis Ahmad Haidir
Jul 07, 2025
Credit Foto: Fenerbahce
Credit Foto: Fenerbahce

Thephrase.id - Sepak bola Turki kembali diguncang skandal. Allan Saint-Maximin, winger asal Prancis yang musim lalu membela Fenerbahce dengan status pinjaman, melontarkan tuduhan serius terhadap klub raksasa Istanbul tersebut.

Ia mengklaim, Fenerbahce pernah mencoba memaksanya melanggar aturan doping demi kepentingan tim. Pernyataan mengejutkan itu disampaikan Saint-Maximin dalam sebuah wawancara dengan tokoh media asal Prancis, Zack Nani.

Sang pemain menggambarkan situasi di balik layar Fenerbahce sebagai kacau, penuh tekanan, dan melibatkan praktik yang jauh dari nilai sportivitas.

"Alasan Fenerbahce gagal menjadi juara bukan hanya karena sepak bola di lapangan, tetapi karena banyak faktor di luar itu. Pada satu titik, mereka bahkan mencoba memberikan saya sesuatu yang masuk kategori doping," beber Saint-Maximin.

Ia mengaku tak bisa membicarakan masalah tersebut secara terbuka saat masih berada di Turki karena merasa diancam. "Mereka membuat Anda diam. Kalau bicara, mereka akan mengancam. Kadang Anda terlibat dalam sesuatu yang jauh di luar sepak bola," lanjutnya.

Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari Fenerbahce. Dalam pernyataan resmi, klub membantah tuduhan itu dan menegaskan bahwa sang pemain memutarbalikkan fakta terkait pengobatan yang ia terima saat jatuh sakit.

Fenerbahce juga memastikan akan mengambil langkah hukum atas apa yang mereka sebut sebagai upaya merusak reputasi institusi.

"Allan Saint-Maximin telah menyalahartikan perawatan medis yang ia terima. Tuduhan ini tidak berdasar dan kami akan menempuh jalur hukum untuk melindungi nama baik klub," beber Fenerbahce.

Saint-Maximin hanya mencatatkan empat gol dan lima assist dalam 31 laga bersama Fenerbahce musim lalu. Ia gagal membawa klub meraih gelar juara, dengan Fenerbahce harus puas finis di peringkat kedua, tertinggal sembilan poin di belakang Galatasaray.

Selain isu doping, hubungan Saint-Maximin dengan pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho, juga menjadi sorotan. Pada Maret 2025, Mourinho mencoret sang pemain dari skuad Europa League dan secara terbuka menyebutnya kelebihan berat badan serta kurang disiplin.

Kritik Mourinho itu memicu respons keras dari Saint-Maximin yang membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai kebohongan.

Perseteruan semakin memanas ketika adik Saint-Maximin, Kurtys, ikut mengecam Mourinho. Ia menilai sang pelatih tidak menunjukkan respek dengan menyerang pemain yang tengah terpuruk, terlebih di hari ulang tahunnya sendiri.

Meski Saint-Maximin tidak menuduh Mourinho terlibat dalam dugaan praktik doping, isu ini memperburuk citra Fenerbahce yang sebelumnya sudah dalam sorotan negatif akibat kontroversi di lingkaran manajemen dan perwasitan di Liga Turki.

Saint-Maximin kini telah kembali ke Al-Ahli, klub asal Arab Saudi yang membelinya dari Newcastle United dengan mahar 25 juta poundsterling (Rp553 miliar) pada musim panas 2023.

Akan tetapi, kariernya tampak meredup sejak meninggalkan Premier League, jauh dari performa yang membuatnya dicintai publik St James' Park.

Di tengah tekanan dan sorotan, Saint-Maximin menegaskan bahwa ucapannya tidak ditujukan kepada seluruh klub, melainkan hanya kepada segelintir pihak yang berada di sekitar tim. Ia mengaku hanya ingin menyuarakan apa yang selama ini tak terlihat oleh publik.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic