ThePhrase.id - Melakukan perawatan kulit atau skin care bisa menjadi hal yang mengintimidasi. Dari mencari tahu berapa banyak langkah yang dibutuhkan dalam rutinitas atau memilih produk yang tepat untuk jenis kulit Anda, ada banyak informasi yang perlu dipelajari terlebih dahulu.
Foto: Ilustrasi Skincare (freepik.com photo by senivpetro)
Namun, kini berkat tren Skin Cycling, rutinitas perawatan kulit menjadi lebih sederhana dan banyak yang mengatakan tren ini telah berhasil menyulap kulit mereka menjadi bercahaya atau glowing.
Apa itu Skin Cycling?
Skin Cycling yang viral di TikTok berkat dokter kulit yang berbasis di New York City, Dr. Whitney Bowe, MD. Pada dasarnya tren ini adalah rejimen perawatan kulit empat malam yang dimaksudkan untuk mengatur ulang kulit dan memperkuat skin barrier.
“Skin Cycling hadir dengan pendekatan yang lebih sederhana, menjadi bijaksana dan berhati-hati tentang rutinitas perawatan kulit Anda. Daripada menambahkan lebih banyak produk di atas satu sama lain, tren ini mendorong Anda untuk menggunakan produk dengan cara yang strategis untuk melengkapi satu sama lain,” ujar Whitney Bowe.
Bagaimana Cara Melakukan Skin Cycling?
Whitney Bowe memecah rejimen tersebut sebagai berikut:
Malam 1: Exfoliation
Malam 2: Retinoid
Malam 3 dan 4: Recovery
Rutinitas kembali ke malam 1.
Ia mengungkap bahwa nantinya masing-masing orang dapat menyesuaikan rutinitas tersebut berdasarkan kebutuhan dan jenis kulit. Misalnya jika Anda memiliki rosacea, Anda mungkin dapat menambah waktu istirahat atau recovery yang menjadikan rejimen lima malam. Atau jika Anda berjerawat dan memiliki kulit berminyak, Anda bisa memotong waktu istirahat yang menjadikan rejimen tiga malam.
Skin Cycling berfokus pada penguatan penghalang kulit atau skin barrier untuk meminimalkan terjadinya iritasi dan peradangan. Rejimen berfungsi meningkatkan kemanjuran bahan aktif sambil mengurangi beberapa kerugian utama yang terkait dengan bahan aktif tersebut. Mereka yang baru mengenal retinol, misalnya, dapat menggunakan rejimen tersebut untuk membantu kulit mereka menyesuaikan diri dengan intensitas retinol dengan beristirahat selama hari-hari pemulihan tersebut.
Pada akhirnya, ini adalah pendekatan sederhana yang dapat membantu menyegarkan dan mengatur ulang kulit. “Ini adalah resep untuk kulit yang lebih sehat daripada pendekatan wastafel dapur yang banyak orang bereksperimen dengannya,” tandas Bowe. [nadira]