lifestyle

Slow Fashion, Tren Fesyen Ramah Lingkungan

Penulis Ashila Syifaa
May 29, 2022
Slow Fashion, Tren Fesyen Ramah Lingkungan
ThePhrase.id - Kita sudah mengenal apa yang di maksud dengan fast fashion. Kini ada tren fesyen yang mengutamakan lingkungan yaitu slow fashion untuk menentang pergerakan fast fashion yang merusak lingkungan.

Terutama dengan semakin berkembangnya e-commerce yang menawarkan fesyen dengan murah, ini menimbulkan pemikiran bahwa pakaian merupakan barang sekali pakai dan dapat dibeli secara berulang.

Masyarakat mulai mendorong pergerakan slow fashion, lalu apa sebenarnya slow fashion dan apa perbedaannya dengan sustainable fashion?

Ilustrasi koleksi pakaian. (Foto: Unsplash/Alyssa Strohmann)


Slow fashion mengangkat kesadaran masyarakat pentingnya mengutamakan proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam membuat pakaian. Juga mendorong untuk membeli pakaian dengan kualitas yang baik agar tahan lama, menghargai perlakuan yang adil terhadap manusia, hewan, dan planet.

Pergerakan tersebut dengan sustainable fashion memiliki beberapa kesamaan yang mengutamakan lingkungan dan keadilan terhadap manusia. Namun, slow fashion lebih fokus untuk mengurangi konsumsi dan produksi.

Hal itu menjadi sebuah pendekatan baru terhadap fesyen yang menentang brand seperti Zara dan H&M yang memprioritaskan produksi kuantitas daripada kualitas.

Seperti fast fashion, slow fashion atau fesyen lambat juga memiliki karakteristiknya. Seperti memiliki jadwal produksi yang longgar, tidak mengikuti tren yang sedang ada, koleksinya sedikit, mengusahakan produksi dengan zero waste cutting atau desain nol sampah dan tentunya mengurangi limbah pakaian yang dibuang ke pembuangan akhir.

Tak hanya itu, bahan yang dipakai merupakan bahan yang berkualitas dan sustainable seperti linen. Kamu bisa menemukan pakaian seperti itu di toko lokal dengan bahan yang lokal bukan di toko milik perusahan besar yang diproduksi di pabrik.

Lalu bagaimana untuk memulainya?

Ilustrasi toko lokal yang menjual pakaian sustainable. (Foto: Unsplash/Social Cut)


Pertama yang harus dilakukan adalah pakailah apa yang sudah dimiliki dan mengurangi membeli pakaian dengan jumlah yang banyak namun jarang dipakai. Kemudian, ubah pola pikir dan jangan mengikuti tren. Tanamkan bahwa tidak harus membeli pakaian secara terus menerus.

Mulai dari hal yang sederhana kemudian akrabkan diri dengan brand slow fashion karena di Indonesia pun sudah banyak brand yang sustainable seperti Sejauh Mata Memandang, Imaji Studio dan lainnya. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic