tech

Smartphone Baru Tidak Ada Charger, Kenapa?

Penulis Nadira Sekar
Jan 20, 2022
Smartphone Baru Tidak Ada Charger, Kenapa?
ThePhrase.id - Sebelum tahun 2020, contoh terbaik dari aksesori yang masyarakat yakini tidak akan dihapus dari paket smartphone adalah pengisi daya ponsel atau charger. Bagaimanapun, charger dibutuhkan untuk pengoperasian ponsel.

Foto: Ilustrasi Charger (Photo by Markus Winkler from Pexels)


Tapi di tahun 2020, Apple lakukan gebrakan dan menunjukkan bagaimana charger telah berkontribusi pada akumulasi sampah elektronik dengan meningkatkan jejak karbon global di dunia.

Kemudian, karena setiap orang memiliki pengisi daya di rumah, mereka mengungkapkan bahwa iPhone masa depan tidak akan dilengkapi dengan charger. Akibatnya, kotak menjadi lebih kecil, memungkinkan penggunaan ruang yang lebih efisien di dalam wadah dan emisi polusi yang lebih rendah.

Awalnya, tak sedikit perusahaan yang mengolok-olok Apple dengan keputusan ini. Namun seiring perkembangan waktu, perusahaan teknologi besar lainnya ikut menghilangkan charger dari paket pembelian smartphone terbaru, mengklaim bahwa keputusan ini baik untuk lingkungan.
Lalu, apa dampak nyata dari penghilangan charger dari paket penjualan?

Sebagai bagian dari Laporan Kemajuan Lingkungan dan diringkas di halaman Lingkungan situs webnya, Apple telah memberikan beberapa angka untuk dampak yang diharapkan. Perusahaan mengatakan pihaknya dapat menghemat 861.000 metrik ton bijih tembaga, timah, dan seng dengan tidak memberikan pengisi daya di dalam paket penjualan smartphone.

Selain itu, dikatakan bahwa kemasan yang lebih kecil sebagai hasil dari penghapusan pengisi daya dan earbud dapat memuat hingga 70 persen lebih banyak kotak iPhone 12 ke dalam palet pengiriman, mengurangi jumlah palet yang diperlukan dan oleh karena itu menghemat emisi transportasi.

Perusahaan teknologi asal Korea Selatan Samsung juga turut melakukan studi tentang topik ini selama peluncuran Galaxy S21. Menurut Samsung, dengan penghapusan pengisi daya yang dikirimkan bersama setiap Samsung Galaxy S21 akan menghemat hampir 29.000 ton limbah elektronik setiap tahun.

Meskipun konsumen secara historis diuntungkan dari aksesori yang disertakan dengan ponsel sebagai standar, masuk akal untuk tidak melanjutkan pemberian charger pada paket ponsel. Pasalnya, kebanyakan orang sudah memiliki apa yang mereka butuhkan dan ada peluang untuk membatasi dampak lingkungan.

Xiaomi yang sebelumnya telah menghilangkan charger dari paket penjualan perangkat smartphone, kini kembali memberikan charger. Namun kali ini pihaknya menggunakan charger dengan Gallium Nitride yang dikatakan 25 persen lebih efektif dari charger biasa.

Dan karena lebih efisien, panas yang dihasilkan juga lebih sedikit, yang memungkinkannya charger untuk bertahan lebih lama. Artinya, dalam satu kesempatan, ini akan membuat kita menghabiskan lebih sedikit energi dan mengurangi penggunaan material. Selain itu, memungkinkan mengirim lebih banyak ponsel per kontainer tanpa meningkatkan pengiriman pengisi daya yang terpisah dan akan memakan waktu lebih lama bagi pengisi daya untuk berhenti di tempat pembuangan.
Sampah Elektronik di Indonesia

Melansir katadata.co.id, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat timbunan sampah elektronik di Indonesia mencapai dua juta ton. KLHK pun mengakui bahwa pengelolaan sampah elektronik di Indonesia memang belum optimal.

Penanganan sampah elektronik harus diperkuat dengan peraturan dan keterlibatan para produsen dan distributor elektronik. Pengurangan pemberian aksesoris charger tentunya dapat membantu Indonesia dalam pengolahan sampah elektronik.

"Kami berharap pemerintah extended producer responsibility, produsen bertanggung jawab, terhadap produknya. Kemudian menciptakan standar yang membuat limbah elektronik bisa diminimalkan," ujar Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Indonesia Dwi Sawung dikutip dari asumsi.co.  [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic