leader

Soeharto, Panglima Pertama Kostrad

Penulis Firda Ayu
Mar 06, 2022
Soeharto, Panglima Pertama Kostrad
ThePhrase.id – Tanggal 6 Maret diperingati sebagai Hari Lahir Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) atau bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Pasukan elit ini dibentuk atas inisiasi AH Nasution untuk mempertahankan Republik Indonesia.

Telah berusia 61 tahun, Kostrad dibentuk dengan nama KORRA I/CADUAD) dan aktif dalam operasi pembebasan Irian Barat. Mayor Jenderal Soeharto dipercaya sebagai orang pertama yang menjabat sebagai Panglima Kostrad.

Bagaimanakah perjalanan Soeharto hingga menjadi Panglima Pertama Kostrad?

Soeharto lahir di Bantul, Yogyakarta pada 8 Juni 1921. Ia merupakan anak dari Kertosudiro yang merupakan seorang petani dan pegawai pengairan sawah bersama ibunya, Sukirah. Tidak seperti anak petani yang lainnya, Soeharto disekolahkan oleh ayahnya dan masuk ke sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1940.

Jenderal TNI Soeharto saat sebagai Presiden merangkap Panglima ABRI
Jenderal TNI Soeharto saat sebagai Presiden merangkap Panglima ABRI (Foto: commonswikimedia)


Enam bulan menjalani pendidikan militer, Soharto berhasil menyelesaikan pendidikannya dan menjadi prajurit teladan dengan pangkat kopral pada tahun 1941. Dengan berkecamuknya Perang Dunia II di tahun 1942, Soeharto mulai dikirim menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Daran.

Tergabung dalam tentara PETA, Soeharto sempat menjabat sebagai sersan tentara KNIL, komandan pleton, komandan kompi, komandan resimen dengan pangkat mayor hingga komandan batalyon dengan pangkat letnan kolonel.

Pasca Perang Dunia II, barulah Soeharto mulai tergabung secara resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Ia tetap berpangkat letnan kolonel dan membantu memimpin Komandan Brigade Garuda Mataram dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi.

Soeharto saat menjadi Panglima
Soeharto saat menjadi Panglima (Foto: nationalgeographic.grid.id)


Selain itu, ia juga ditunjuk sebagai Komandan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat Sektor Kota Makassar yang bertugas mengamankan kota dari gangguan eks KNIL/KL. Ia juga pernah besekutu dengan Panglima Besar Soedirman atas saran dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Ia menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam dan membuktikan bahwa Republik Indonesia (RI) masih ada. Karirnya makin meningkat hingga ia dipindahtugaskan ke Markas Divisi dan diangkat menjadi Komandan Resimen Infenteri 15 pada Maret 1953.

Tiga tahun kemudian, ia kembali diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang. Pangkat militernya bahkan kemudian dinaikkan juga menjadi kolenel pada 1 Januari 1957.

Jadi Panglima Kostrad


Dengan berbagai pengalaman yang ia miliki dalam dunia militer, Soeharto kemudian ditunjuk menjadi Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD) rangkap dengan jabatannya sebagai Panglima Kohanudad (Komando Pertahanan AD).

Korps Tentara I Caduad ini merupakan cikal bakal dari Kostrad atau Komando Strategis Angkatan Darat yang berdiri pada 6 Maret 1961.

Soeharto muda (Foto: flickr)


Dilansir Kompas, Soeharto muda memimpin operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat (Papua) dari tangan penjajah Belanda. Ia melancarkan aksi di Biak, Jayapura dengan menurunkan 1 divisi pada pertengahan Agustus 1962.

Perlawanan ini membuat Belanda gentar dan akhirnya mengeluarkan keputusan menyerah tanpa syarat yang ditandai dengan berkibarnya Bendera Merah Putih pada 1 Maret 1963.

Di tahun 1963, saat Korps Tentara I Caduad kemudian dilebur menjadi Kostrad, Soeharto tetap menjadi Panglima satuan ini dengan sebutan Pangkostrad.

Sebagai Pangkortrad, The Smiling General, sebutan Soeharto juga menangani kasus G30s/PKI yang memanas dan menyebabkan hura-hara di Indonesia. ia kemudian meminta kuasa Soekarno, Presiden Indonesia untuk mengatasi keadaan melalui Supersemar (Surat Perintah 11 Maret).

Ia kemudian berhasil menumpas PKI dan Supersemar disebut merupakan jalan Soeharto mengambil kekuasaan Soekarno.

Presiden Indonesia Dua Dekade


The Smiling General, Soeharto bersama Gerald Ford tahun 1975
The Smiling General, Soeharto bersama Gerald Ford tahun 1975 (Foto: fordlibrarymuseum.gov)


Jika berbicara kekuasaan terpanjang masa presiden pasti kita teringat pada masa pemerintaha Presiden Soeharto. Pasca sukses menumpas G30S/PKI, Soeharto memiliki status Pejabat Presiden lantaran Supersemar yang ia terima dari Soekarno.

Meski surat ini kontroversial karena tidak ada yang pernah melihat naskah aslinya, Soeharto yang telah dianggap pahlawan kemudian diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia kedua pada 27 Maret 1968.

Masa jabatannya sebagai presiden disebut sebagai Orde Baru, ia bahkan sempat berhasil mengadakan swasembada pangan pada 1985 dan mendapat penghargaan sebagai Bapak Pembangunan Nasional. Ia berhasil menjadi presiden Indonesia selama 6 periode berturut-turut hingga kemudian mengundurkan diri pada tahun 1998.

Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2006 dalam usia 87 tahun di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Jenazahnya kemudian disemayamkan di Astana Giri Bangun dengan dipimpin oleh Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono. [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic