ThePhrase.id – KPU baru saja melaksanakan Launching Pemilu Serentak tepat di hari Valentine pada 14 Februari 2022 lalu. Acara ini juga diikuti secara serentak oleh 34 KPU provinsi, KPU/KIP kab/kota serta stakeholder terkait secara daring.
Pada acara ini, Ketua KPU RI Ilham Saputra menekankan bahwa peluncuran ini merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia dan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih memahami dan ikut berpartisipasi dalam setiap tahapan pemilihan presiden.
Acara ini dihadiri secara luring oleh Ketua, Anggota dan Sekretaris Jenderal KPU RI dan Pejabat Eselon I dan II, Anggota Bawaslu RI, Ketua DKPP, Plt Sekjen Kemendagri, Sekjen DPD dan pimpinan partai politik tingkat pusat atau yang mewakili, NGO, pegiat pemilu dan media massa.
Launching Pemilu Serentak pada 14 Februari lalu (Foto: youtube/KPU RI)
KPU RI juga secara resmi meluncurkan Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pemilu Serentak Tahun 2024, yaitu Rabu, 14 Februari 2024.
“KPU sudah menetapkan Jadwal Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2024 yang kita tuangkan pada Surat Keputusan (SK) Nomor 21 Tahun 2022 yaitu pada tanggal 14 Februari 2024,” ungkap Ilham Saputra.
Mengenai alasan pemilihan tanggal ini yang pertama adalah lebih mudahnya sosialisasi karena masyarakat akan mengingat Hari Valentine sebagai hari untuk mencoblos presiden baru. Selain itu, 14 Februari 2024 merupakan hari Rabu yang merupakan hari penyelenggaraan pemilu dari tahun ke tahun.
"Untuk tanggal kami kira, dari pemerintah sepakat 14 Februari sehingga ini akan memberikan ruang dengan adanya pemilu pilkada serentak yang menurut UU 10/2016 yang kita selenggarakan bulan November. Sehingga masih ada space waktu antara Februari dengan bulan November karena itu memberi ruang yang cukup bila terjadi putaran kedua misalnya," ujarnya Tito sebagai salah satu perwakilan pemerintah.
Persiapan Pemilihan Presiden
Suasana di tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pemilihan umum Indonesia 17 April 2019. (Lokasi: TPS 16 Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur) (Foto: wikipedia.org/Ezagren)
Langkah selanjutnya bagi KPU untuk mempersiapkan pemilihan presiden di tahun 2024 ini yaitu terus memperbaiki regulasi, SDM, dan infastruktur. Selain itu, Ilham menyebut bahwa KPU sedang berupaya menyiapkan data pemilih tetap yang akurat melalui koordinasi dengan Dukcapil, Partai Politik dan Pemerintah serta pihak lainnya.
Dalam launching ini disampaikan juga klarifikasi mengenai anggaran KPU sebesar Rp 86 triliun yang sempat heboh karena disebut sangat besar. Ilham mengungkap bahwa anggaran ini masih bisa dirasionalisasikan dan jumlah anggaran yang besar ini disebut sebagai anggaran untuk mengembangkan sarana dan prasarana KPU di Provinsi.
Ia menyebut kondisi sarana dan prasarana di beberapa daerah kantor KPU masih kurang, karena masih merupakan kantor pinjaman dari Pemerintah Daerah atau bahkan hanya kantor sewaan atau kontrak. Selain itu, Ilham berharap bisa menaikkan honor petugas KPU.
“Tadi Pak Sekjen baru saja berkoordinasi dengan Badan Anggaran di DPR (mengenai kenaikan honor petugas). Semoga yang kami upayakan, semoga bisa segera diputuskan,” imbuh Ilham.
Perbaikan sarana dan prasana KPU daerah dan rencana kenaikkan upah honor membuat anggaran untuk Pemilu 2024 ini menjadi sangat besar. Namun, Ilham menambahkan bahwa hasil pemilihan presiden ini sangat penting bagi negara karena menentukan roda pemerintahan Indonesia lima tahun ke depan.
Melalui hasil pemilu 2024 ia juga berharap bahwa Indonesia memiliki pemimpin yang bisa menyejahterakan masyarakat dan bangsa Indonesia. Ia berharap pemilu 2024 menjadi pemilihan yang demokratis dengan anggaran, regulasi hukum, dan hal-hal teknis dan logistik yang baik sesuai dengan landasan yang telah disusun KPU.
Terkait masa kampanye, pemerintah dan DPR menginginkan agar masa kampanye 90 hari sedangkan KPU mengusulkan masa kampanye selama 120 hari dengan pertimbangan mengenai perselisihan atau gugatan terkait dengan pencalonan-pencalonan yang dilakukan oleh internal parpol serta waktu penyiapan logistik yang cukup banyak.
KPU akan mengajukan dan menyiapkan rancangan tahapan program terjadwal mengenai pemilu 2024. Terkait sistem parpol, KPU juga berusaha transparan dengan selalu mengundang dan mensosialisikan sistem ini kepada semua partai politik.
Melalui acara launching ini, Ilham berharap agar masyarakat bisa aware dan ikut berpastisipasi terkait pelaksanaan pemilu presiden 2024 dengan pemilu yang berintegritas dan profesional. Sudah siap memilih presiden baru di tahun 2024? [fa]