lifestyle

Sosialisasikan Prokes, Komunitas Badut Tasik Kunjungi Sekolah

Penulis Haifa C
Oct 04, 2021
Sosialisasikan Prokes, Komunitas Badut Tasik Kunjungi Sekolah
ThePhrase.id – Ajak anak-anak terapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, komunitas Badut Tasik lakukan sosialisasi dan edukasi mengenai prokes yang sebaiknya dilakukan pada masa pandemi.

Komunitas Badut Tasik mengajarkan prokes kepada para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dadaha, Kecamatan Tawang, Tasikmalaya.

Andy Kusmayadi, selaku Ketua Komunitas Badut Tasik mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif anggota komunitasnya supaya anak-anak sekolah tidak abai dalam menerapkan prokes, terutama setelah terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Dengan kegiatan ini, kita ingin siswa bisa lebih meningkatkan penerapan prokes," ucap Andy.

Ketua Komunitas Badut Tasik, Andy Kusmayadi (Foto: Koropak)


Pada awalnya, para badut ini mengunjungi kelas-kelas di SDN Dadaha, lalu jika mereka menemukan siswa yang tidak memakai masker, badut tersebut pun segera memberikan “kartu merah” kepada siswa tersebut.

Lalu kemudian, siswa yang melanggar prokes tersebut akan diedukasi untuk terus menerapkan prokes dengan benar serta diberikan masker oleh para badut.
Agar kegiatan edukatif tersebut terasa menyenangkan, para badut kemudian mengajak siswa-siswa dalam kelas untuk menyanyikan lagu tentang prokes secara bersama-sama, serta menampilkan hiburan sulap yang menarik.

"Kita memang sengaja ingatkan prokes dengan cara badut, agar mudah diingat dan mengibur para siswa," jelas Andy.

Selain itu, Andy juga mengatakan bahwa komunitasnya sudah berkoordinasi dengan satgas Covid-19. Oleh karena itu, komunitas Badut Tasik akan melakukan edukasi prokes ke sekolah-sekolah lainnya, sehingga nantinya siswa sekolah akan semakin banyak yang paham dan menerapkan prokes ketat.

Komunitas Badut Tasik berikan edukasi penerapan protokol kesehatan dengan menyenangkan kepada para siswa SD (Foto: Antara)


Salah satu murid SDN Dadaha bernama Noval mengaku bahwa dirinya dan teman-temannya merasa terhibur oleh penampilan para badut di kelasnya. Dirinya bahkan masih ingat kata-kata yang disampaikan badut-badut tersebut.
“Mencuci tangan, jaga jarak, dan pakai masker,” ucap siswa berusia 10 tahun tersebut.

Sementara itu, salah seorang guru di SDN Dadaha, Ria Arista Budiarti, mengatakan bahwa sekolah selalu mengawasi para siswanya dalam menerapkan prokes. Para guru dan orang tua siswa juga setiap hari selalu mengingatkan mereka mengenai pentingnya menerapkan prokes seperti selalu memakai masker, mencuci tangan, membawa hand sanitizer, dan sebagainya.

SDN Dadaha, tempat kegiatan edukasi penerapan prokes oleh Komunitas Badut Tasik dilaksanakan (Foto: Sekolah Kita)


Kendati demikian, Ria tetap berharap bahwa kedatangan komunitas badut ini dapat membuat anak-anak menjadi lebih termotivasi untuk selalu menerapkan prokes.

"Namun, seperti kita tahu bersama, namanya anak SD itu banyak yang masih lalai. Jangankan anak SD, kita yang dewasa saja masih suka lalai. Kalau siswa SD itu kan terbiasa melakukan imitasi atau menirukan. Dengan adanya sosok badut, jadi bisa lebih termotivasi," tutur Ria. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic